Bantul (ANTARA) - Pembantu Rektor I Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Irwandi mengatakan dunia seni Tanah Air kehilangan pribadi yang mampu menjadi sumber inspirasi sekaligus motivator bagi seniman-seniman muda dan pelaku industri ekonomi kreatif.

Irwandi mengatakan Rektor ISI Yogyakarta Profesor Dr. Drs. Timbul Raharjo M.Hum meninggal dunia karena sakit. Beliau wafat pada Selasa (5/9) sekitar pukul 17.20 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta.

"Dunia seni dan ekonomi kreatif di Tanah Air kehilangan pribadi yang mampu menjadi sumber inspirasi sekaligus motivator bagi seniman-seniman muda dan pelaku industri ekonomi kreatif," katanya dalam keterangan di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, semasa hidupnya almarhum dikenal sebagai akademisi, seniman dan entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

Baca juga: Rektor ISI Yogyakarta meninggal dunia

Baca juga: Kemenkop UKM sebut ciptakan wirausaha tak hanya karena faktor turunan


"Sebagai seorang akademisi beliau merupakan akademisi yang produktif melakukan penelitian, publikasi ilmiah dan menulis buku ajar," katanya.

Dia juga mengatakan kemampuan almarhum sebagai akademisi bidang seni telah diakui di level nasional dan internasional sehingga sering menjadi narasumber workshop, seminar baik di dalam maupun di luar negeri.

Karya-karya Timbul Raharjo dalam bentuk patung atau keramik dapat dijumpai dengan mudah di ruang-ruang publik. Seperti patung Singa di Sleman City Hall, Patung Jenderal Soedirman dan Pangeran Diponegoro di Bantul serta Patung Singa Tegar Jawara merupakan beberapa karya monumental beliau di ruang publik.

Dengan kompetensi seni yang dimiliki, Timbul Raharjo juga menjadi entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

Dia juga mengatakan berdirinya PT. Timboel yang mampu menyerap banyak tenaga kerja serta memberdayakan masyarakat di sekitar Kasongan Kabupaten Bantul menjadi bukti keberhasilan beliau sebagai seorang entrepreneur.

"Semoga karya-karya yang beliau tinggalkan terus memotivasi para penerusnya untuk lebih produktif dan semoga beliau diberikan tempat berbaik di sisi-Nya," katanya.*

Baca juga: Pengamat: Festival Lima Gunung tumbuh dari kekuatan budaya warga desa

Baca juga: Telkom dan ISI Yogyakarta berkolaborasi kembangkan seni di ruang siber

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023