Tentu sangat bisa bagi para pelaku UMKM untuk mengikuti program pelatihan kewirausahaan di BPVP. Pelayanan program pelatihan ini dapat diakses melalui ekosistem ketenagakerjaan digital kami, yaitu SIAPKerja
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan program-program pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI terbuka bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menekan laju pengangguran.
 
"Kemnaker terus berperan aktif melakukan peningkatan kompetensi dan perluasan kesempatan kerja guna menekan laju angka pengangguran dengan memfasilitasi minat dan bakat kewirausahaan angkatan kerja," kata Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
 
Menaker Ida Fauziyah yang menghadiri acara "Ngobrol Santai bersama UMKM" di Jakarta, Rabu, juga mengatakan, sejak tahun 2022 Kemnaker telah menggelar pelatihan peningkatan produktivitas, termasuk bagi pekerja di sektor UMKM di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).
 
Pelatihan itu bersifat inklusif untuk memberikan bantuan pada UMKM yang membutuhkan intervensi dalam upaya penguasaan, peningkatan, dan pengalihan kompetensi agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.

Baca juga: Kemnaker sosialisasi penerapan ergonomi bagi tenaga kerja UMKM
 
"Tentu sangat bisa bagi para pelaku UMKM untuk mengikuti program pelatihan kewirausahaan di BPVP. Pelayanan program pelatihan ini dapat diakses melalui ekosistem ketenagakerjaan digital kami, yaitu SIAPKerja," ujar Menaker Ida Fauziyah.
 
Bagi pekerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tidak memiliki kemampuan dan modal, tetapi masih berkeinginan memiliki usaha, kata dia, Kemnaker memiliki program untuk mengembangkan UMKM melalui Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) pemula yang memfasilitasi minat dan bakat kewirausahaan angkatan kerja.
 
Program bantuan TKM pemula ini dapat diakses melalui portal daring bizhub.kemnaker.go.id.
 
Kemnaker juga memiliki program pengembangan wirausaha untuk menjaga keberlanjutan melalui TKM lanjutan berbasis perorangan, untuk meningkatkan kapasitas usaha yang telah dibangun melalui Program TKM pemula.

Baca juga: Menaker: Pemerintah tingkatkan kompetensi TKM agar berdaya saing
 
Para pelaku usaha TKM lanjutan, kata dia,  dapat mengikuti program business matching, agar rekan-rekan mereka dapat menawarkan inovasi produk maupun jasa kepada para investor, pembeli, akselerator, dan mitra potensial lainnya dalam pengembangan usaha dan pembangunan jejaring kemitraan.
 
"Diharapkan dengan fasilitasi ini, rekan-rekan TKM lanjutan dapat memperluas akses kemitraan yang dapat meningkatkan kapasitas usaha dan meningkatkan penyerapan angkatan kerja," kata Menaker Ida Fauziyah.
 
Menaker memaparkan seluruh program pelatihan yang digelar Kemnaker telah melalui proses verifikasi dan akreditasi sehingga dapat dipastikan seluruh pelatihan terjamin secara kualitas.
 
Saat ini Kemnaker memiliki 21 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelatihan Vokasi yang tersebar di 15 provinsi seperti Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, dengan kejuruan unggulan di bidang otomotif, manufaktur, TIK, elektro, listrik, pengelasan, dan lainnya.
 
"Dengan 3.812 program pelatihan di SIAPKerja, Kemnaker siap mengakomodir kebutuhan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas di seluruh Indonesia. Program pelatihan ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat yang memenuhi persyaratan," ucap Menaker Ida Fauziyah.

Baca juga: Menaker: Pemerintah jadikan sektor UMKM prioritas utama PEN

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023