Beirut (ANTARA News) - Gerakan kuat Syiah Lebanon Hizbullah Kamis mengatakan, pihaknya tidak mengirimkan pesawat tak berawak ke Israel, beberapa jam setelah angkatan udara Israel mengatakan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak di lepas pantai utara negara itu.

"Hizbullah membantah mengirim pesawat tak berawak ke wilayah Palestina yang diduduki negara Yahudi itu," kata saluran televisi gerakan itu Al-Manar, tanpa menjelaskan lebih lanjut, lapor AFP.

Wakil Menteri Pertahanan Israel sebelumnya menyalahkan kepada Hizbullah, dan mengatakan gerakan itu berada di balik penyusupan pesawat tak berawak sebelumnya pada 7 Oktober.

"Sebuah pesawat tak berawak (UAV) diidentifikasi mendekati pantai Israel dan berhasil dicegat oleh pesawat IAF lima mil laut dari pantai Haifa pada sekitar pukul 14.00 waktu setempat (11.00 GMT) hari (Kamis) ini," kata militer Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Saya melihat upaya untuk melanggar perbatasan kita ini sebagai hal yang sangat serius. Kami akan terus melakukan apa yang kami harus lakukan untuk melindungi keamanan warga Israel."

Wakil Menteri Pertahanan negara Yahudi, Danny Danon, mengatakan jelas bahwa Hizbullah berada di balik insiden itu.

"Kita bicara tentang upaya lain oleh Hizbullah untuk mengirim pesawat tak berawak ke wilayah Israel," katanya kepada radio militer Israel, dan menggambarkannya sebagai "upaya lain untuk mengacaukan Timur Tengah."

Namun, juru bicara militer Israel Letkol Peter Lerner dengan berhati-hati mengatakan insiden itu masih diselidiki.

"Kami tidak tahu dari mana pesawat itu datang dan kapan benar-benar pergi," katanya, dan menambahkan bahwa angkatan laut "sedang mencari sisa-sisa UAV itu." (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013