Kemarin, ... saya di retreat pemimpin ASEAN, saya ingatkan kita mendukung Thailand untuk melaksanakan approach ke Tiongkok, Thailand sekarang ini adalah country coordinator menyangkut hubungan ASEAN dengan Tiongkok,"
Brunei (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendukung Thailand sebagai koordinator negara mewakili negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan pendekatan ke China terkait isu Laut China Selatan.

"Kemarin, ... saya di retreat pemimpin ASEAN, saya ingatkan kita mendukung Thailand untuk melaksanakan approach ke Tiongkok, Thailand sekarang ini adalah country coordinator menyangkut hubungan ASEAN dengan Tiongkok," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Brunei, Jumat, seusai menghadiri pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Perdana Menteri Thailand PM Yingluck Sinawathra, kata Presiden, memiliki ide agar sebaiknya sebelum KTT ASEAN bulan November mendatang sudah ada kesepakatan antara ASEAN dan China untuk mengeluarkan semacam deklarasi atau pernyataan politik bersama yang semuanya sepakat untuk betul-betul mempercepat perundingan atau penyelesaian Aturan Tata Laksana (CoC) di Laut China Selatan.

"Saya ingatkan bahwa pengalaman Indonesia tidak selalu mudah.Oleh karena itu kita dukung Thailand, kita dukung Brunei sebagai tuan rumah, agar itu bisa terwujud," katanya merujuk pada pengalaman Indonesia mengatasi ketegangan terkait Lau China Selatan dalam KTT ASEAN 2011.

Presiden kemudian menggarisbawahi keberadaan kepemimpinan baru di China, Presiden Xi Jinping, diharapkan dapat bersama-sama mewujudkan CoC.

Ia juga mengatakan bahwa ASEAN tetap mendorong untuk menempuh solusi damai, diplomasi dan tidak menggunakan militer, sehingga terjaga stabilitas politik.

Namun, Presiden menegaskan bahwa hal itu bukan berarti ASEAN menyelesaikan sengketa Laut China Selatan.

"ASEAN hanya membangun iklim, kerangka atau framework agar jangan sampai ada masalah apa pun, tapi yang menyelesaikan ya negara-negara itu," katanya.


Myanmar

Selain isu Laut China Selatan, Presiden Yudhoyono juga memaparkan mengenai desakannya kepada Pemerintah Myanmar untuk mencari solusi kasus Rohingya.

Sebelumnya Presiden mengatakan jika Indonesia juga ingin membantu Myanmar menyelesaikan persoalan komunal yang menjadi perhatian dunia, seperti isu etnis Rohingya.

"Saya tahu itu konflik komunal, tapi kalau tidak ditangani dengan baik,tentu dampaknya tidak bagus bagi negara lain, termasuk Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam," katanya.

Indonesia, kata Presiden, akan membantu Myanmar menyelesaikan permasalahan dengan bijak dan tepat.

Konflik berlanjut di Myanmar terkait etnis Rohingya telah menyebabkan sejumlah warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya dan terdampar di sejumlah negara tetangga Myanmar, termasuk Indonesia.

Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, Singapura, Myanmar dan Brunei, 22--26 April.

(M041*G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013