Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) optimistis kegiatan World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) yang diadakan di Kota Padang mampu mendongkrak nilai ekspor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga 10 persen.

"WIES ini salah satunya untuk memacu UMKM kita dan mungkin bisa meningkatkan nilai ekspor Sumbar menjadi 10 persen," kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Kamis.

Nilai total ekspor Sumbar khususnya dari sektor UMKM masih terbilang kecil yakni di kisaran empat hingga enam persen.

Oleh karena itu, forum pertemuan pengusaha-pengusaha muslim dari berbagai negara di Sumbar diharapkan menstimulasi nilai ekspor UMKM.

"WIES ini sangat bagus, makanya BI mendukung agar ekspor produk dari Sumbar ini meningkat," katanya.

Menurut dia, beberapa produk UMKM asal Sumbar memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan diekspor ke luar negeri. Sebagai contoh bumbu rendang, gambir, kayu manis, kopi dan lain sebagainya.

Gambir dan bumbu rendang ini sudah banyak peminatnya. Khusus gambir BI menyarankan ekspornya ke negara tujuan baru.

Melalui WIES 2023 BI berharap adanya komitmen dan kerja sama yang dibangun antara Indonesia khususnya Provinsi Sumbar dengan delegasi negara peserta untuk menampung beragam produk UMKM asal Ranah Minang dan provinsi lainnya.

Selain peran agregator atau negara-negara peserta WIES, eks Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta tersebut mengatakan seyogianya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) juga bisa mengambil peran dalam memasarkan produk UMKM Tanah Air ke beberapa negara.

"PPI ini bisa berperan sebagai agregator dan mengumpulkan produk UMKM dan mengekspornya ke luar negeri," ucapnya

Guna meningkatkan daya saing dan nilai ekspor UMKM Sumbar, Endang mendorong pemerintah setempat untuk menguatkan branding produk asal Sumbar. Sebab, meskipun produk dalam negeri sudah dikenal masyarakat Indonesia, namun negara lain belum tentu mengetahuinya.

"Malaysia dan Singapura mungkin sudah tahu produk kita, namun negara-negara timur tengah belum tentu. Sebab, branding produk itu belum begitu kuat," jelasnya.

Baca juga: Sapta Nirwandar: RI punya potensi besar sebagai industri halal dunia 

Baca juga: Sumbar paparkan sejumlah peluang bisnis pada negara peserta WIES

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023