Blitar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan Basarnas fokus melakukan pencarian delapan anak buah kapal (ABK) dari dua kapal yang diduga tenggelam di Pantai Gayasan, Kecamatan Bakung.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengemukakan pihaknya langsung koordinasi dengan Basarnas setelah mendapatkan laporan tentang adanya dua kapal yang dihantam ombak di Pantai Gayasan, Blitar.

"BPBD sudah menerjunkan anggota untuk membantu kegiatan pelaksanaan SAR pencarian dari ABK yang diduga hilang di pantai. Untuk kegiatan SAR ini komandonya di bawah Basarnas. Yang terlibat ada dari Basarnas, BPBD Kabupaten Blitar, potensi SAR di kecamatan, TNI/Polri serta dari unsur masyarakat," katanya di Blitar, Kamis.

Ia mengatakan, pencarian ABK itu dilakukan sejak awal ada laporan. Masyarakat juga spontan ikut serta melakukan pencarian hingga tim dari Basarnas datang ke lokasi pantai.

Pihaknya juga mengatakan pencarian sudah dilakukan namun hingga kini korban belum ditemukan. Pencarian rencananya juga dilakukan sesuai dengan tenggat waktu hingga satu pekan.

Menurut dia, untuk pencarian memang di koordinator oleh Basarnas yang secara sarana dan prasarana serta personel lebih menguasai dalam kejadian penanganan kecelakaan di laut.

Namun, untuk BPBD Kabupaten Blitar membentuk posko di lokasi dekat dengan kejadian. Posko menerima informasi termasuk dari aduan keluarga terkait dengan kejadian kecelakaan di laut itu.

"Untuk kecelakaan di laut, sarana dan prasarana, serta kapasitas SAR, sehingga Basarnas yang lebih menguasai. Untuk koordinasi di darat, kami bentuk posko. Pencarian korban dilakukan selama satu pekan, harapan kami delapan orang yang diduga tenggelam ini bisa ditemukan selamat," kata dia.

Baca juga: Kapal PT Timah evakuasi nelayan korban kapal tenggelam di Bangka

Data delapan korban yang belum ditemukan:

1. Asrofi, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
2. Dio, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
3. Juki, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
4. Sutrisno, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
5. Ali, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
6. Manto, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
7. Didik, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
8. Imam, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

Data-data korban 15 ABK yang selamat, yaitu :

1. Sugianto (nakoda), Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
2. Ginjol/Yulianto, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
3. Amin, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
4. Bahtiar, Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
5. Sukem, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
6. Topan, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
7. Sumiran, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
8. Yoga, Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
9. Pendik, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
10. Andika, Desa Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
11. Hariadi, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung
12. Buang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi
13. Sunardi, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
14. Ipin, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
15. Maimo, Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Baca juga: Kapal nelayan di Banyuwangi tenggelam, 2 meninggal dan 5 hilang

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023