"Dorong petani kopi Aceh yang mau konsisten meningkatkan kualitas dan mengubah cara pandang produksi agar berorientasi pada ekspor," kata KH Ma'ruf Amin, di Banda Aceh, Kamis.
Amanah itu disampaikan Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Aceh, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh.
KH Ma'ruf menyebutkan, berdasarkan data realisasi ekspor, produk kopi asal Aceh pada 2022 lalu tercatat sebesar Rp701 miliar, dengan volume melebihi 7.000 ton dikirim ke luar negeri.
Kekayaan komoditi ekspor di Aceh tersebut perlu digali kembali, dan dipadukan dengan hilirisasi agar semakin banyak produk halal khas Aceh yang nantinya bisa mendunia.
"Maka produk halal khas Aceh ini perlu digali. Jadi nanti dari Aceh untuk dunia. Bukan hanya untuk Indonesia, tetapi dunia," ujarnya.
KH Ma'ruf meminta KDEKS Aceh dapat program serta kebijakan holistik pada sektor ekonomi dan keuangan syariah, dan harus mampu menggandeng partisipasi aktif semua pihak dalam mengoptimalkan kinerja sektor ekonomi unggulan di Aceh.
"Jadikan ekonomi syariah sebagai jawaban atas berbagai permasalahan riil yang dihadapi umat, termasuk pemberantasan kemiskinan, stunting hingga pemberdayaan UMKM," katanya.
KH Ma'ruf juga berharap KDEKS Aceh untuk terus mendorong investasi dan kolaborasi yang diwarnai kekhasan budaya Aceh, misalnya pada sektor industri produk halal. Bukan hanya bahan baku, tapi juga hilirisasi.
Dirinya mencontohkan, Mesir tidak punya pertanian kopi, tetapi tingkat ekspor kopi nya tinggi. Ternyata mereka membeli kopi dari Indonesia, dan mungkin juga kopi Gayo yang Kemudian diolah, sehingga lahirlah kopi Mesir yang diekspor ke berbagai negara.
"Kopi punya Indonesia, tapi yang ekspor adalah Mesir. Karena itu kita perlu melakukan upaya hilirisasi di produk pertanian, perkebunan dan lainnya," demikian KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres ajak semua masyarakat Papua bersama bangun Bumi Cenderawasih
Baca juga: Wapres harap Islamic Financial Center jadi embrio ekonomi syariah RI
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023
