Gorontalo (ANTARA News) - Akibat bencana banjir yang terjadi pada 25 Juni 2006 lalu di Provinsi Gorontalo, sebanyak 1.000 unit rumah penduduk di wilayah Kota Gorontalo rusak berat, 1.856 rusak ringan dan 74 rumah hanyut. Walikota Gorontalo Medi Botutihe, Sabtu, mengatakan kebanyakan rumah penduduk yang mengalami kerusakan baik ringan maupun berat serta hanyut, terdapat di wilayah Kecamatan Kota Timur. Menurut dia, untuk wilayah Kota Timur tersebut sebanyak 1.840 rumah rusak ringan, 807 rusak berat serta 74 hanyut terbawa oleh arus air yang diakibatkan oleh luapan Sungai Bone. Sedangkan untuk wilayah kecamatan Kota Selatan, jumlah rumah yang rusak ringan hanya berjumlah 16 unit, sementara rumah penduduk yang mengalami rusak berat mencapai 193 unit. "Total rumah yang terendam dan hanyut akibat bencana banjir di Kota Gorontalo, berjumlah 2.830 unit," kata Botutihe. Dia menjelaskan, selain kerusakan rumah penduduk, sejumlah fasilitas umum seperti TK, SD, SMP dan SMA, dinas Pdan K serta Pasar dan Kodim, Perbankan, Hotel, perkantoran, serta Rumah Dinas Gubernur Gorontalo, Kantor Satlantas, Kesdim, Asrama dan Kantor Polres Gorontalo,Kantor Pos dan Giro termasuk rumah dinas perwira angkatan darat, serta kantor media Massa. Dia mengatakan, pada bencana tersebut, sebanyak 21 mesjid, 3 mushalla dan 7 buah Taman Pengajian Al-Quran yang berada di Kota Gorontalo terendam banjir. Untuk fasilitas kesehatan masyarakat, sebanyak 3 unit puskes pembantu dan I unit polindes serta 6 unit posyandu yang berada di wilayah tersebut, terendam air akibat bencana banjir beberapa waktu lalu. "Saat ini pemerintah Kota Gorontalo terus melaksanakan pendataan, agar dalam melaksanakan perbaikkan tidak simpang siur," kata Medi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006