Denpasar (ANTARA) - Mantan Gubernur Bali Wayan Koster mengaku bisa tidur dengan nyenyak setelah tiga hari resmi melepas jabatan sebagai orang nomor satu di Pemprov Bali.

“Menyenangkan (tiga hari terakhir), eh bukan liburan tapi istirahat saja tidur nyenyak sekali,” kata dia saat menghadiri serah terima jabatan Pj Gubernur Bali di Denpasar, Jumat.

Sebelum memasuki Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Koster beserta sang istri tampil kasual dengan pakaian endek menyapa media sambil bercerita soal kegiatannya tiga hari terakhir.

Tampak santai ia mengaku beberapa hari terakhir berada di kampung halamannya Desa Sembiran, Buleleng, sambil berkebun dan menanam cabai.

“Saya sehat sekali karena sudah kena udara Desa Sembiran, sejuk menyenangkan,” ucapnya.

Meski mengaku sedang beristirahat setelah mengemban tugas Gubernur Bali dari 2018-2023, politisi PDI Perjuangan ini tak menampik bahwa ia tetap memikirkan strategi-strategi politik untuk menyongsong Pemilu 2024.

“Pasti mikirin politik, supaya PDI Perjuangan menang mutlak 2024 di Bali,” kata dia.

Bahkan ia juga meyakini Ganjar Pranowo menang dalam pemilihan presiden dengan 90 persen suara di Bali, untuk itu Koster memanfaatkan waktu di kampung halamannya untuk mencari inspirasi.

Sebelumnya pada Senin (4/9) lalu ketika sidang istimewa perpisahan Gubernur Bali di Kantor DPRD Bali, Koster memang mengatakan hendak beristirahat karena selama ini kekurangan waktu tidur.

Saat itu ia juga mengakui bahwa sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ia harus menjalankan tugasnya untuk mengatur strategi bagi kemenangan partainya dalam pemilu.

“Saya nomor satu mau istirahat total dulu, karena lima tahun saya defisit tidur, kurang tidur saya, jadi mau istirahat total dulu dalam seminggu,” ujarnya.

Sementara itu hari ini Wayan Koster kembali muncul untuk menghadiri serah terima jabatan PJ Gubernur Bali kepada Sang Made Mahendra Jaya sembari mendengarkan arahan yang disampaikan langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca juga: Wayan Koster ingin bersantai di kampung halaman setelah lengser
 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023