"Kemitraan sektor publik dan swasta dapat mendukung terciptanya ekosistem untuk bisnis hijau dan baru untuk tumbuh," ujar Rachmat dalam penutupan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 yang digelar di Jakarta, Jumat.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, forum ini merupakan kesempatan bagi sektor swasta untuk memberikan kontribusi yang konkret dan berarti bagi agenda keberlanjutan.
Baca juga: PLN kembangkan ekosistem ekonomi hijau di DIY untuk sumber energi PLTU
"Komunitas bisnis Indonesia siap mengemban tanggung jawab yang lebih besar untuk memastikan bahwa praktik-praktik keberlanjutan tertanam dalam bisnis model dan operasional kami. Sektor swasta telah menjadi motor penggerak pertumbuhan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, setiap perubahan positif yang kita upayakan untuk mendukung agenda keberlanjutan akan memberikan efek domino yang positif," ujar Shinta.
Dalam forum yang digelar Kemenko Marves bekerja sama dengan Kadin ini, menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang akan berkontribusi kepada transisi energi hijau dan ekonomi inklusif di Indonesia, salah satunya PT PLN (Persero) dan Karbon Korea Co, Ltd yang sepakat melakukan kerja sama dan implementasi teknologi penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), diharapkan akan berkontribusi kepada transisi energi hijau dan ekonomi inklusif yang lebih cepat di Indonesia.
Pada sambutan penutup, Rachmat juga menyebut perhelatan ISF bakal menjadi agenda tahunan, dan selanjutnya pada 2024 acara ini bakal digelar di Bali.
Baca juga: RI-Malaysia-Brunei sepakat jadikan IKN pusat ekonomi hijau ASEAN
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
