Gelsenkirchen (ANTARA News) - Sven-Goran Eriksson minta maaf setelah Inggris kalah lagi dalam adu penalti dan tersingkir dari Piala Dunia setelah kalah melalui penalti 3-1 lawan Portugal setelah imbang tanpa gol dalam 120 menit Sabtu. Inggris kehilangan David Beckham karena cedera dan Wayne Rooney tak lama kemudian dikeluarkan dari lapangan setelah satu jam tapi perjuangan bagai pahlawan itu hanya berakhir setelah kalah dalam adu penalti untuk ketiga kalinya dalam empat pertemuan terakhir mereka di final. "Kami banyak berlatih penalti, saya benar-benar tidak tahu lagi apa yang mesti dilakukan. Saya yakin para pemain ini akan mencapai final dan kami seharusnya bisa melakukannya. "Penampilan kami cukup bagus, tapi kami tersingkir dan itu menyakitkan. Saya minta maaf kepada para penggemnar yang begitu fantastis, bahwa kami tidak berhasil masuk final." Frank Lampard, Steven Gerrard dan Jamie Carragher semua tembakan mereka dapat dibendung Ricardo sebelum Cristiano Ronaldo membawa Portugal ke semi-final, dimana mereka akan bertemu Prancis di semi-final Rabu. `` Jelas tidak cukup bagus untuk gagal dalam tiga dari empat penalti. Itu tergantung pada kiper mereka, tapi kami seharusnya tetap dalam turnamen. Tapi kami tersingkir dan itu kenyataan," kata Eriksson. Pelatih Portugal Luiz Felipe Scolari kini menjadi dalang dari tiga kemenangan atas Erikkson dalam tiga turnamen besar terakhir. Portugal mengalahkan Inggris lewat adu penalti pada tingkat yang sama pada Euro 2004 di Lisabon, dimana Scolari juga bertugas ketika Brazil menyingkirkan Inggris dengan pelatih Eriksson 2-1 di Shizuoka dalam delapan besar Piala Dunia empat tahun lalu. Eriksson mengatakan, diperlukan waktu lama untuk melupakan kekecewaan itu. "Saya punya banyak kenangan manis (menjadi pelatih Inggris) karena lima setengah tahun adalah waktu yang cukup lama dan saya minta maaf bahwa kami...Saya pikir empat tahun lalu kami mencapai perempat-final (Piala Dunia) adalah hasil yang bagus dan bahkan dua tahun lalu (pada Euro 2004) tapi kali ini tidak cukup bagus."(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006