Surabaya (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memastikan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) demi menjaga keamanan wilayah Tanah Air.

Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengakui banyak alutsista yang dimiliki tergolong sudah tua, sedang perkembangan teknologi semakin pesat.

"Karenanya terus dilakukan modernisasi meliputi teknologi, sensor, persenjataan dan lain-lain yang diperlukan oleh satuan di laut maupun batalyon maritim dan pangkalan angkatan laut," katanya kepada wartawan setelah memimpin upacara dan defile dalam rangka peringatan hari jadi ke- 78 TNI AL di Surabaya, Senin.

Selain itu, Kasal Muhammad Ali menandaskan, secara bertahap juga dilakukan pengadaan alutsista yang baru, termasuk memperbanyak kapal perang, mengingat wilayah laut Indonesia yang begitu luas.

"Paling utama yang dibutuhkan tentunya kapal perang. Harus diperbanyak lagi karena lautan kita sangat luas," ujarnya.

Menurutnya, kapal perang yang dimiliki TNI AL saat ini masih kurang. "Sementara pengadaan berlangsung, kondisi kapal-kapal yang sudah tua harus kita modernisasi dan diremajakan," ujarnya.

Selain kapal perang, TNI AL juga melakukan pengadaan alutsista yang dibutuhkan pasukan marinir, seperti kendaraan angkut dan tank amfibi.

Pengadaan lainnya meliputi peralatan kecanggihan teknologi, seperti drone dan sebagainya.

Kasal Laksamana Muhammad Ali menandaskan yang tak kalah penting untuk terus dilakukan adalah meningkatkan performa dan kemampuan seluruh prajurit TNI AL yang dituntut harus selalu siap menjaga negara kesatuan Republik Indonesia dari ancaman perang di era modern.

Upacara peringatan hari jadi ke-78 TNI AL yang berlangsung di Dermaga Madura Kompleks Markas Komando Armada (Koarmada) II Surabaya tadi pagi menyuguhkan atraksi pasukan katak dan intai amfibi marinir yang mendemonstrasikan kemampuan menghalau kelompok pengacau keamanan.

Menggunakan alutsista yang dimiliki TNI AL, pasukan gabungan ini berhasil mengalahkan dan merebut daerah yang dikuasai oleh gerombolan pengacau keamanan tersebut.
 

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023