Kita harus sosialisasikan kembali kepada seluruh pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memastikan aspek CHSE terjaga
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya penerapan standarisasi Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) bagi usaha dan pelaku industri pariwisata.

"Kita harus sosialisasikan kembali kepada seluruh pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memastikan aspek CHSE terjaga," kata Sandiaga dalam jumpa pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Sandiaga turut menyampaikan keprihatinan serta menyesalkan terjadinya kebakaran di Gunung Bromo yang diduga akibat adanya penggunaan flare saat kegiatan pemotretan prewedding oleh pengunjung. Demikian halnya dengan insiden lift jatuh di sebuah resor di kawasan Ubud, Bali.

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas destinasi wisata agar dapat dikelola secara berkelanjutan.

Untuk itu, Sandiaga mengimbau agar seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk wedding organizer dan content creator agar mematuhi aturan dan mengedepankan aspek CHSE.

"Standardisasi CHSE ini mungkin sudah mulai agak lupa. Unsur safety banyak yang terlupa sehingga ada kejadian kebakaran di Bromo dan lift jatuh di Bali yang menyebabkan korban jiwa," ujarnya.

Lebih lanjut Sandiaga menegaskan bahwa standarisasi CHSE telah memenuhi panduan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif wajib untuk mematuhi aturan yang berlaku.

Ia juga meminta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Selain itu, Kemenparekraf juga meminta aparat untuk melakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang melanggar aturan.

Aktivitas foto prewedding yang menggunakan flare diduga menjadi pemicu kebakaran di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo.

Sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kasus kebakaran tersebut, termasuk pasangan kekasih serta kru dari wedding organizer (WO).

Kepolisian telah menetapkan satu orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Sementara itu, lima orang karyawan meninggal dunia akibat kecelakaan lift yang dinaiki oleh lima orang karyawan Ayu Terrace Resort di Ubud, Bali.

Kejadian tersebut diduga disebabkan oleh tindakan manajemen Ayu Terra Resort yang mengurangi jumlah tali sling lift dari yang sebelumnya berjumlah tiga tali menjadi hanya satu tali.

Baca juga: Kemenparekaf bentuk satgas pengawas CHSE fasilitas wisata Labuan Bajo

Baca juga: Sandiaga ungkap perizinan event bakal dikemas secara digital

Baca juga: Kemenparekraf tekankan urgensi penerapan CHSE di destinasi wisata

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023