Di Jakarta belum pernah dalam survei kami di posisi nomor dua, apalagi nomor satu.
Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden (capres) dari Partai NasDem Anies Baswedan merespons hasil survei sejumlah lembaga yang cenderung menyatakan elektabilitas dirinya berada pada posisi ketiga di antara bakal capres lainnya.

Anies, dalam konferensi pers usai rapat pemenangan bersama DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), merespons santai hasil survei itu. Dia mengaku telah berpengalaman dinomortigakan.

"Berkaitan dengan survei, saya sudah sampaikan berkali-kali bahwa kami sudah sangat berpengalaman dinomortigakan, dan itu memang lebih baik begitu," kata Anies di Kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Senin.

Namun begitu, Anies optimistis untuk langkahnya ke depan. Ia pun meminta semua pihak menunggu perkembangan elektabilitasnya dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Insyaallah, nanti kita akan lihat perkembangannya pada minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengenang survei elektabilitas dirinya sebelum mengikuti Pilkada DKI 2017.

"Di Jakarta belum pernah dalam survei kami di posisi nomor dua, apalagi nomor satu. Akan tetapi, ketika hasil pilkada keluar, kita sudah tahu hasilnya seperti apa," ucap Anies.

Temuan elektabilitas capres dari sejumlah lembaga survei cenderung menempatkan Anies di posisi ketiga setelah Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

Terbaru, Ipsos Public Affairs menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di kalangan Gen Z (17—24 tahun), yaitu sebesar 42,40 persen. Sementara itu, Prabowo Subianto sebesar 41,6 persen dan Anies Baswedan 16 persen.

Di kalangan milenial (25—39 tahun), Ganjar masih unggul di angka 39,90 persen, lalu Prabowo 35,71 persen, dan Anies Baswedan 24,38 persen.

Sementara itu, di kalangan pemilih dengan rentang usia 40—49 tahun, Ganjar 35,42 persen, Prabowo 41,67 persen, dan Anies 22,92 persen.

Di kalangan pemilih dengan rentang usia 50—59 tahun, Ganjar 47,90 persen, Prabowo 29,41 persen, dan Anies Baswedan 22,69 persen. Sementara itu, kalangan pemilih usia di atas 60 tahun, Ganjar 27,27 persen, Prabowo 36,36 persen, dan Anies Baswedan 36,36 persen.

Baca juga: Anies siap soal jadwal pemajuan pendaftaran capres-cawapres
Baca juga: Anies-Muhaimin bahas pendalaman visi hingga teknis pemenangan di DPP PKB


Sesuai dengan jadwal KPU, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.

Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) disebutkan bahwa pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023