Adzan itu, kan, apa ya, bagian dari syiar saja. Kecuali kalau memang identitasnya itu 'Aku A, Anda B', itu tidak bolehJakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menilai tayangan azan yang menampilkan sosok bakal calon presiden Ganjar Pranowo di stasiun televisi swasta bukan termasuk politik identitas.
"Kalau menurut saya nggak (politik identitas)," ujar Wamenag Saiful di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Selasa.
Saiful tidak mempermasalahkan kehadiran Ganjar Pranowo di tayangan azan, karena hal tersebut tidak merusak makna azan. Beda halnya jika sosok bakal calon presiden tersebut menggunakan atribut politik, maka termasuk dalam politik identitas.
Baca juga: Komunikolog Indonesia: Tak ada masalah dengan wajah Ganjar di adzan
"Azan itu, kan, apa ya, bagian dari syiar saja. Kecuali kalau memang identitasnya itu 'Aku A, Anda B', itu tidak boleh. Itu kan hanya bagian dari apa ya, ritual yang wajar," ujar Wamenag.
Kendati demikian, Saiful mengatakan Kementerian Agama (Kemenag) tetap mengampanyekan agar politik identitas tidak terjadi lagi pada Pemilu Pilpres maupun Pileg 2024.
Menurutnya, polarisasi yang terjadi pada pemilu sebelumnya harus dijadikan pelajaran agar masyarakat tak terpecah.
"Karena pengalaman kita kemarin beberapa kejadian itu, kan, cukuplah menjadi pelajaran yang besar buat kita, karena dampak dari politik identitas ini kita rasakan," ujarnya.
Baca juga: JMM: Polemik tayangan azan Ganjar bukan politik identitas
Baca juga: Junimart sebut tidak ada yang salah dalam video azan Ganjar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
