Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Senin (11/9) mengatakan bahwa penjualan jet tempur F-16 kepada Turki tidak bergantung pada potensi masuknya Swedia ke NATO, tetapi sejumlah anggota Kongres AS melihat kaitan antara kedua isu tersebut.

"Kami tidak yakin bahwa kedua hal berkaitan atau harus berkaitan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller saat konferensi pers, menjawab pertanyaan wartawan Anadolu mengenai status penjualan potensial itu saat ini.

Mengulangi pernyataan sebelumnya dari pemerintah AS, Miller mengatakan Washington menjelaskan kepada pemerintah Turki bahwa penjualan F-16 harus disetujui oleh Kongres AS.

"Dan ada beberapa anggota Kongres yang meyakini bahwa kedua hal tersebut berkaitan erat. Jadi meski kami tidak meyakini bahwa kedua hal itu terkait, kami juga bukan satu-satunya pelaku dalam proses ini. Kami menjelaskan ini langsung kepada para pejabat Turki," katanya.
Baca juga: Turki kecam sikap Biden yang sebut AS harus dukung oposisi Erdogan

Miller tidak memberikan kabar termutakhir mengenai lini masa terbaru tentang penjualan tersebut.

Miller menegaskan kembali posisi AS atas aksesi Swedia, dan mengatakan bahwa hal itu "harus disetujui secepat mungkin," menambahkan bahwa AS menghormati dukungan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengenai hal itu.

Ankara meminta jet tempur F-16 dan perlengkapan modernisasi dari Washington pada Oktober 2021, yang sedang menunggu lampu hijau dari Kongres AS. Kesepakatan senilai 6 miliar dolar AS (sekitar Rp92 triliun) itu akan mencakup penjualan 40 jet serta perlengkapan modernisasi untuk 79 pesawat tempur yang sudah ada dalam inventaris Angkatan Udara Turki.

Meskipun pemerintah Biden berulangkali menyatakan ingin melanjutkan penjualan F-16 kepada Turki, tetapi anggota parlemen AS telah berjanji membatalkan kesepakatan karena beberapa tuntutan, termasuk membuat pembelian tersebut bergantung pada persetujuan Ankara atas tawaran Swedia menjadi anggota NATO.
Baca juga: Turki desak AS untuk cabut sanksi di bidang industri pertahanan

Pejabat pemerintah Biden, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken, sebelumnya mengatakan pemerintah AS tidak mengaitkan kedua hal tersebut.

Namun, Presiden Erdogan pada Senin setelah pembicaraan singkat dengan Biden disela-sela KTT G-20 di New Delhi mengatakan bahwa AS membuat keterkaitan semacam itu, dan hal tersebut membuat 'kesal' Turki.

"Kami mengadakan pembicaraan singkat dengan Biden. Kami juga membahas masalah F-16," kata Erdogan dalam konferensi pers setelah KTT G20 di India.

"Sayangnya, teman-teman terus mengungkit Swedia ketika membicarakan masalah F-16. Pendekatan yang membuat kami kesal," lanjut dia.

Baca juga: Parlemen AS prihatin dengan rencana penjualan F-16 ke Turki
Baca juga: Turki-AS sepakat lanjutkan kerja sama bilateral positif

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023