Jeursalem (ANTARA News) - Militer Israel telah mengerahkan 2.000 personel cadangan ke utara guna menjalani pelatihan mendadak untuk menghadapi perang yang mungkin terjadi melawan milisi Syiah Lebanon, Hizbullah, demikian laporan The Jerusalem Post, Selasa (30/4).

"Kenyataan memaksa kami mempersiapkan kemampuan ini. Skenarionya meliputi Lebanon, tapi itu bisa juga Suriah," kata satu sumber kepada The Jerusalem Post.

Ia menambahkan pelatihan mendadak tersebut adalah bagian dari upaya militer untuk mempertahankan kondisi siaga tinggi di front utara.

Pelatihan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah serta desas-desus bahwa pasukan Suriah "telah menggunakan senjata kimia terhadap petempur oposisi".

Menurut laporan The Jerusalem Post, Komando Utara Militer Israel mulai memanggil tentara tanpa pemberitahuan lebih dulu pada Minggu malam (28/4), demikian laporan Xinhua.

Komando Utara Israel juga mengerahkan mereka ke tempat yang tidak disebutkan untuk pelatihan selama empat hari guna menguji kemampuan mereka untuk secara cepat melawan Hizbullah dalam operasi tempur.

Pelatihan tingkat brigade tersebut adalah yang terbesar yang pernah dilakukan dalam beberapa tahun dan melibatkan manuver infantri dengan menggunakan peluru aktif, kata laporan itu.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013