Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendukung upaya pengembangan pemerintahan digital dengan memfasilitasi penyusunan cetak biru smart city atau kota cerdas untuk pemerintah kota dan kabupaten yang ada di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengatakan langkah tersebut telah dilakukan Kemenkominfo sejak 2017 dan butuh dukungan dari banyak pihak lewat kolaborasi agar semakin optimal menghadirkan kota-kota cerdas.

"Secara gradual hingga tahun ini kami terus melakukan pendampingan dalam penyusunan Masterplan Smart City. Kami juga terus berkolaborasi untuk mengembangkan perancangan Peraturan Menteri Kota Cerdas,” ujar Budi dalam Pembukaan "International Smart City Conference 2023 The Design of Indonesia: Creating a Connected and Smart Future" di Jakarta, Selasa.

Baca juga: PPK Kemayoran dan mitra bahas upaya Kemayoran jadi "Smart City"

Budi kemudian mengatakan program kota cerdas yang telah berjalan sudah memberikan dampak positif kepada lebih dari 183 juta penduduk Indonesia di 241 kota dan kabupaten.

Dalam pengembangan kota cerdas secara umum Indonesia menyiapkan enam aspek dasar yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Environment, dan Smart Living.

“Melalui enam pilar tersebut kita dapat menikmati kota yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi namun juga inklusif, ramah lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup kita,” kata Menkominfo Budi Arie.

Budi mengatakan Indonesia tidak hanya mendukung penciptaan kota cerdas di tingkat nasional, tapi, juga regional.

Pemerintah mendukung kerja sama Kota Cerdas dengan tergabung di dalam jaringan ASEAN Smart Cities Network (ASCN). Lewat jaringan tersebut, tiga kota Indonesia berhasil terpilih menjadi pilot project (proyek percontohan) untuk pengembangan kota pintar.

“ASCN memfasilitasi kerja sama pengembangan smart city bagi 29 kota di negara anggota ASEAN terpilih. Di Indonesia, tiga kota terpilih menjadi pilot project ASCN, yakni Banyuwangi, Jakarta, dan Makassar,” kata Budi.

Tidak berhenti sampai di situ, Kemenkominfo juga secara aktif mendorong pengembangan kota cerdas lewat kerja sama dan investasi, salah satunya melalui program bernama "Smart City Business Matchmaking" yang mendorong penciptaan kota pintar dengan menggandeng negara-negara yang memiliki relasi dekat dengan Indonesia seperti AS, China, hingga Uni Emirat Arab.

Dengan upaya-upaya tersebut, Indonesia diharapkan bisa sepenuhnya mengadopsi cara kerja kota cerdas dan akhirnya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Kehadiran smart city diharapkan dapat merespons kehidupan kota yang semakin kompleks, apalagi arus urbanisasi semakin tidak dapat dihindari. Integrasi teknologi diperlukan, guna mengembangkan smart city yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Budi.

Baca juga: OIKN RI dan SCIC Finlandia bersinergi wujudkan IKN sebagai kota cerdas

Baca juga: Kemenkominfo permudah perizinan penyiaran lewat akses E-Penyiaran

Baca juga: Kemenkominfo minta putus akses YouTube DPR yang diretas judi "online"

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023