Jakarta (ANTARA News) - Belasan penjual kaos di seputar kawasan Monumen Nasional (Monas) meraup untung ketika para buruh dari sembilan kota memperingati Hari Buruh Internasional di Jakarta, Rabu.

Seorang penjual kaos, Muhamad Ramdani, mengaku ambil barang dagangan ke Pasar Jatinegara Jakarta Timur sejak pukul 08.00 WIB dan mulai berjualan di ujung trotoar Jalan Medan Merdeka Barat pada pukul 10.00 WIB.

"Baru kali ini saya berjualan saat ada demonstrasi," kata Ramdani yang sehari-hari berjualan di lapangan parkir Monas (IRTI).

Ramdani mengaku dapat menjual lebih dari 20 kaos dengan kisaran harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per potong dari para buruh yang sedang beristirahat di sela-sela unjuk rasa.

Penjual lain, Mustaqim, mengatakan telah menjual lebih dari 50 potong kaos meskipun baru membuka lapak dagangannya sejak pukul 12.00 WIB.

"Jika (berjualan) di IRTI, (saya) dapat untung Rp100 ribu dari tiga potong kaos. Di sini (keuntungan) dua kali lipat lebih," kata Mustaqim yang mengaku jarang keluar dari kawasan IRTI Monas.

Senada dengan Ramdani dan Mustaqim, penjulan kaos lain, Hasib, mengatakan jika berjualan di kawasan IRTI Monas pada Sabtu dan Minggu mampu menjual 10 potong kaos.

"Baru kali ini saya keluar dari IRTI, alhamdulillah bisa (jual) 30 potong," kata Hasib yang telah berjualan di tengah-tengah pendemo sejak pukul 10.00 WIB.

Ketiga penjual itu menjual beraneka kaos seperti kaos atlet sepak bola, kaos anak-anak, dan kaos bergambar ikon-ikon Jakarta, seperti Monas, bemo, bajaj, dan ondel-ondel.

Selain penjual kaos, para buruh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Serang, dan Cilegon dikelilingi penjual makanan dan minuman, penjual kacamata, hingga penjual mainan anak.

Namun, para penjual keliling dan buruh yang melakukan aksi memperingati May Day itu juga menyisakan sejumlah sampah, terutama sampah bungkus makanan dan botol minuman.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013