Enam desa yang mendapat akses energi terbarukan dari program DEB di antaranya Desa Singapura di Kabupaten Lahat, Desa Tambakharjo di Semarang, Desa Eka Jaya di Jambi, Desa Tasikharjo di Kabupaten Tuban, Desa Larangan di Kota Cirebon dan Desa Adat Ked
Jakarta (ANTARA) -
PT Pertamina (Persero) memberikan akses energi baru terbarukan kepada enam desa sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina.

Menurut keterangan resmi yang diterima, Rabu, enam desa yang mendapat akses energi terbarukan dari program DEB di antaranya Desa Singapura di Kabupaten Lahat, Desa Tambakharjo di Semarang, Desa Eka Jaya di Jambi, Desa Tasikharjo di Kabupaten Tuban, Desa Larangan di Kota Cirebon dan Desa Adat Kedonganan di Kabupaten Badung.
​​
Pada program itu, Pertamina memberikan akses energi baru terbarukan yang ada di wilayah desa masing-masing agar dimanfaatkan masyarakat untuk menghidupkan aktivitas roda ekonomi dan sosial.
 
Untuk keenam desa yang baru bergabung dengan program DEB itu, Pertamina mengalirkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bekerja sama dengan anak perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan yaitu Pertamina New & Renewable Energy (PNRE).

Baca juga: Pertamina siap kolaborasi kembangkan penangkapan karbon di Indonesia
 
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menegaskan Pertamina terus melanjutkan pengalaman energi transisi melalui DEB Pertamina, hingga lingkungan masyarakat mampu mencapai kemandirian energi dan ekonomi.
 
“Hingga September 2023, kami telah memiliki 58 DEB Pertamina di seluruh Indonesia. Kami berharap program DEB ini dapat berdampak pada masyarakat. Mulai dari menggiatkan aktivitas ekonomi di masyarakat, mewujudkan ketahanan energi di lingkungan desa, serta pada akhirnya mendukung negara Indonesia dalam menurunkan polusi dan memerangi perubahan iklim,” kata Fadjar.
 
Program DEB yang telah dilaksanakan sejak 2019 itu telah menghasilkan manfaat 170.880 wp energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, 605.000 m3/tahun energi biogas dan gas metana, 8.000 watt energi microhydro, 6.500 liter energi biodiesel per tahun, serta 16.500 wp energi hibrida Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin.

Baca juga: Pertamina siap kolaborasi manfaatkan potensi bisnis CCS
 
Selain dampak energi, program Desa Energi Berdikari juga memberikan dampak terhadap perekonomian kepada 3.201 Kepala Keluarga (KK) dengan total multiplier effect sebesar manfaat 1.8 miliar per tahun. Program tersebut juga berdampak kepada pengurangan emisi karbon sebesar 565.928 ton Co2eq per tahun.
 
Masyarakat Desa Singapura, Kabupaten Lahat yang menerima akses energi baru terbarukan dari program DEB, kini bisa menikmati energi dari panel surya.

Instalasi energi yang bersumber dari energi baru terbarukan itu dimanfaatkan untuk Aquaponik, kolam pemancingan, dan kegiatan usaha mikro seperti produksi kopi petik merah dan lainnya.
 
“Penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan ini sangat membantu produktivitas proses pengelolaan kopi petik merah dan unit usaha lain. Selain itu juga dapat dimanfaatkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Posyandu, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Singapura. Hal ini juga membuka wawasan kami akan energi terbarukan yang ramah lingkungan serta dapat membantu pemerintah dalam memitigasi perubahan iklim,” ujar Kepala Desa Singapura, Aristo Hasan.
 
Selain itu, Desa Tasikharjo, Kabupaten Tuban, juga memanfaatkan energi panel surya untuk mendukung proses kegiatan UMKM di antaranya Program UMKM Batik Sekar Tanjung, Program Jahit Sekar Tanjung dan Program Ethical Creative Tasikharjo.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023