Barcelona (ANTARA News) - Pelatih Bayern Munich Jupp Heynckes yakin klubnya akan belajar dari kekalahan menyesakkan dari Chelsea yang ditentukan oleh adu penalti pada final Liga Champions musim lalu, ketika mereka bertandang ke Wembley untuk menghadapi Borussia Dortmund pada final turnamen tersebut tahun ini.

Bayern mengunci tempatnya di final lewat penghancuran brutal Barcelona dengan agregat 7-0 berkat gol-gol dari Arjen Robben dan Thomas Mueller serta gol bunuh diri Gerard Pique yang membuat mereka menang 3-0 pada leg kedua di Camp Nou Kamis dini hari WIB tadi.

"Bukan rahasia lagi bahwa saya adalah orang yang menaruh segalanya untuk sepakbola sebagai pemain dan sebagai pelatih, dan saya sangat kecewa setelah final musim lalu," kata dia dalam jumpa pers seperti dikutip AFP.

"Namun hari kemudian kami memulai perencanaan untuk musim selanjutnya, merancang skuad dan berbicara kepada pemain.  Saya kira Anda bisa belajar lebih banyak lagi dari kekalahan daripada kemenangan, dan pengalaman kami tahun lalu membakar kami di final ini.

"Kami adalah kelompok yang bersatu. Kami telah memenangi liga, kami berada di final piala (Jerman) dan kami punya target yang logis di Liga Champions mengingat nasib sangat buruk kami di final tahun lalu."

Jalan Bayern ke Wembley dipermudah oleh absennya Lionel Messi yang pada leg kedua harus berada di luar kapangan karena cedera hamstring yang dideritanya sejak bulan lalu. Heynckes mengakui perbedaan yang bisa Messi ciptakan untuk klub Catalan itu.

"Messi pastinya pemain yang fundamental untuk Barca dan mereka punya sejumlah masalah lain dengan personel dalam skuadnya.  Bagi saya Barca adalah klub besar baik di luar maupun di dalam lapangan dan mereka menunjukkannya lagi dalam dua pertandingan ini. Sikap para pemain mereka adalah teladan."

Heynckes sendiri menghadapi situasi yang amat ganjil karena berada di ambang menggondol treble Liga Jerman, Piala Jerman dan Liga Champions, namun justru akan digantikan di akhir musim ini oleh mantan pelatih Barca Pep Guardiola.

Kendati begitu dia menepis spekulasi yang menyebutkan akan kembali ke Real Madrid yang dia antarkan meraih tropi Liga Champions pada 1998 sebelum kemudian dipecat, begitu Jose Mourinho meninggalkan juara Liga Spanyol tahun 2012 itu pada akhir musim ini.

"Pada 9 Mei saya akan genap berusia 68 tahun dan 50 tahun diantaranya berada dalam sepakbola sebagai pemain dan manajer sehingga datang masanya kapan Anda mesti mengatakan cukup sudah.

"Tahun ini tim saya bermain di tingkat kelas dunia dan untuk itulah mengapa ada spekulasi mengenai apa yang akan dikerjakan pelatih ini di akhir musim," katanya seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013