Pada 13 September 2023, Provinsi Sumatera Selatan mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta
Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan mengapresiasi Provinsi Sumatera Selatan atas pencapaian jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah mencapai 95,90 persen dari total penduduk.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan dukungan dari pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota merupakan komponen kunci dalam menyukseskan program JKN.

"Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah di Sumatera Selatan yang telah memastikan seluruh masyarakatnya terlindungi jaminan kesehatan dengan memastikan penganggaran, pendaftaran, pembayaran iuran, dan kepatuhan dukungan program JKN," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BPJS: Pengobatan pasien COVID-19 bergeser ke JKN mulai September 2023

Pada 13 September 2023, Provinsi Sumatera Selatan mendeklarasikan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta.

Ghufron berharap program Sumatera Selatan Berobat Pakai KTP atau disingkat Sumsel Berkat dapat memberikan akses layanan yang mudah, cepat, dan setara bagi peserta JKN.
  Hingga 1 September 2023, jumlah peserta JKN di Sumatera Selatan telah mencapai 8,39 juta jiwa atau 95,90 persen dari total penduduk, sehingga masih ada sekitar 358.904 jiwa penduduk yang belum memiliki kepesertaan JKN.

Berdasarkan cakupan kepesertaan tersebut, terdapat 11 kabupaten/kota yang sudah mencapai UHC dan enam kabupaten yang belum menyandang predikat UHC.

"Semoga dengan adanya launching UHC Provinsi Sumatera Selatan ini dapat menjadi penyemangat bagi pemerintah daerah yang belum UHC agar segera mencapai 95 persen kepesertaan JKN," kata Ghufron.

Baca juga: Dinkes Kulon Progo sisir penduduk belum masuk kepesertaan JKN

BPJS Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan cakupan seluruh segmen kepesertaan melalui berbagai strategi, di antaranya peningkatan akses kanal pendaftaran berbasis digital baik bagi badan usaha, pemerintah daerah, maupun masyarakat sektor informal untuk memberikan kemudahan dalam pendaftaran sebagai peserta JKN.

Peran dan dukungan pemerintah daerah dengan mendaftarkan penduduknya menjadi peserta JKN juga dapat mendorong peningkatan cakupan kepesertaan penduduk Indonesia untuk mencapai UHC.

Ghufron menuturkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat berkontribusi dalam program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN.
Mekanismenya adalah dengan mendaftarkan penduduk menjadi peserta JKN pada segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) kelas 3 yang diharapkan dapat meningkatkan cakupan kepesertaan.

Baca juga: Dirut BPJS: JKN Indonesia jadi contoh banyak negara dunia
  Selain itu, sinergi lintas kementerian/lembaga dan sinergi dengan pemerintah daerah serta komponen masyarakat ditumbuhkan meningkatkan cakupan peserta program JKN.

"Tujuannya agar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dapat tercapai, sehingga perlindungan jaminan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia dapat terwujud,” kata Ghufron.
  Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan pemerintahnya mendukung penuh program JKN dan memastikan seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan dengan terdaftar aktif ke dalam program tersebut.

Baca juga: BPJS Kesehatan 96,65 persen warga Kepri sudah terdaftar JKN-KIS


"Kami telah menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah serta pimpinan fasilitas kesehatan milik pemerintah dan swasta untuk memberikan pelayanan peserta JKN dengan mudah, cepat, dan setara tanpa diskriminasi," ucapnya.
  Herman mengapresiasi 11 kota/kabupaten yang telah menyandang predikat UHC, yaitu Palembang, Lahat, Muara Enim, Musi Rawas Utara, Penukal Abab Lematang Ilir, Prabumulih, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Musi.

Berbagai langkah strategis disiapkan untuk melakukan percepatan pendaftaran peserta JKN pada daerah-daerah yang belum menyandang UHC.
  Pemerintah Sumatera Selatan terus mengupayakan capaian UHC bisa segera mencapai minimal 98 persen atau bahkan 100 persen pada tahun 2024 melalui Sumsel Berkat tersebut.

Baca juga: RSTKA, RSUD Sutomo dan BPJS Kesehatan kolaborasi operasi jantung pasien daerah terpencil

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023