Tokyo (ANTARA News) - Saham Tokyo ditutup 0,76 persen lebih rendah pada Kamis, karena yen tetap kuat meski bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan kebijakan uang longgarnya guna meningkatkan perekonomian terbesar di dunia itu.

Indeks Nikkei 225 berakhir turun 105,31 poin menjadi 13.694,04, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama menyusut 0,44 persen atau 5,09 poin menjadi 1.153,28.

"Minat investor asing tetap kuat, tetapi telah berkurang kembali karena tidak ada katalis pembelian menyeluruh akhir-akhir ini," kata Kenichi Hirano, analis pasar di Tachibana Securities.

"Jadi para pemain akan melihat untuk mengambil keuntungan dan menyesuaikan posisi berdasarkan laba perusahaan individu dan perkiraan lebih dari apa pun," katanya.

Volume perdagangan relatif ringan menjelang akhir pekan empat hari, karena pasar Jepang tutup Jumat dan Senin untuk hari libur umum.

Musim laporan laba perusahaan Jepang dimulai kembali dengan perusahaan-perusahaan seperti Sony, Nissan, Panasonic dan Toyota melaporkan laba tahun fiskal penuh.

Pelemahan di pasar Tokyo pada Kamis terjadi ketika Dow Jones Industrial Average kehilangan 0,94 persen menjadi 14.700,95 pada Rabu menyusul menyusul data lapangan pekerjaan dan manufaktur yang lemah.

Setelah pertemuan kebijakan dua hari, Federal Reserve mempertahankan program pembelian obligasi 85 miliar euro per bulan, sekaligus meningkatkan kemungkinan untuk pembelian lebih jika ekonomi AS melambat di bawah pemotongan anggaran besar Washington.

Para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan bertemu pada Kamis dengan dengan spekulasi luas bahwa mereka bisa menurunkan suku bunganya dari rekor terendah saat ini dan juga meluncurkan langkah baru untuk memulai pinjaman bank yang terhalang.

Pasar juga mengamati keadaan ekonomi China setelah data baru pada Rabu menunjukkan sedikit perlambatan dalam aktivitas manufaktur April.

Dalam perdagangan valas sore di Tokyo, dolar merosot ke 97,29 yen dari 97,40 yen di New York pada Rabu sore, sementara euro melemah menjadi 128,01 yen dari 128,37 yen.

Sebuah penguatan yen cenderung membebani pasar Jepang karena membuat para eksportir negara itu kurang kompetitif di luar negeri.

Saham Toyota turun 1,08 persen menjadi 5.490 yen, Nissan turun 2,00 persen menjadi 979 yen, sementara Sony menguat 2,77 persen menjadi 1.627 yen setelah pada Rabu mengatakan bahwa puluhan eksekutif puncaknya akan menyerahkan bonus tahunan mereka, demikian AFP.

(A026/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013