Madrid (ANTARA News) - Setelah kalah 0-4 di tangan Bayern Munich pada pekan lalu, Barcelona kembali dipermalukan pada Rabu malam ketika aset terbesar mereka Lionel Messi dilucuti, dan kekalahan terburuk mereka dikonfirmasi setelah mereka takluk 0-3.

Buku-buku sejarah memperlihatkan kejatuhan dari tim yang terbiasa memecahkan rekor untuk alasan-alasan positif selama lima tahun terakhir, lapor AFP.

Hasil agregat 0-7 dengan mudah melampaui kekalahan agregat 3-7 yang diderita Valencia di Piala Fair 1961/1962 yang merupakan rekor kekalahan terburuk di Eropa sebelumnya, dan sudah 25 tahun berlalu sejak Barca menelan kekalahan pada kedua pertandingan di kejuaraan Eropa ketika Dundee United melakukannya pada Piala UEFA 1986/1987.

"Otopsi" segera dimulai saat peluit panjang berbunyi dengan Gerard Pique berkata bahwa Barca "mengambil sejumlah keputusan untuk beberapa tahun ke depan," sedangkan presiden Sandro Rosell menegaskan bahwa akhir musim ini akan menjadi saat yang tepat untuk kembali memperhitungkan kekuatan tim.

Kecemasan utama untuk klub ini adalah mengenai bagaimana kualitas fisik Barca yang buruk dapat dieksploitasi oleh Bayern pada kedua pertandingan itu, apakah hal itu karena masalah cedera atau karena mereka sangat sering bermain selama lima tahun terakhir.

Dapat dipahami bahwa fokus pada Rabu adalah absennya Messi dari tim karena masalah otot pangkal paha, namun tim Katalan itu juga kehilangan Carles Puyol, Javier Mascherano, Jordi Alba, Eric Abidal, dan Sergio Busquets.

Lebih dari itu, pemain-pemain seperti Xavi dan Andres Iniesta juga ditarik saat Bayern telah mencetak satu gol yang membuat kebangkitan menjadi hal mustahil, sehingga mereka dapat dilindungi dari cedera-cedera yang telah menimpa dalam beberapa pekan terakhir.

Pertanyaan saat ini adalah mengenai periode istirahat dan pemulihan, atau apakah kelelahan telah menimpa generasi yang lebih tua sehingga pemain seperti Puyol dan Xavi tidak akan pernah kembali ke permainan terbaik mereka.

Tidak diragukan lagi akan terdapat beberapa rekrutan baru pada musim panas, kerusakan yang dilakukan Bayern memastikan hal itu. Bagaimanapun, terdapat keengganan dari pelatih Tito Vilanova dan Rosell untuk melakukan perubahan besar-besaran.

Keputusan tersebut akan berdasar kepada urusan-urusan keuangan. Pergeseran kekuatan keuangan di sepak bola Eropa telah menyulitkan tim Katalan itu saat harus menghadapi Javi Martinez dalam dua pertandingan, sosok pemain yang sempat mereka anggap terlalu mahal ketika ia pindah ke klub Bavaria itu dari Athletic Bilbao pada musim lalu, di mana Martinez benar-benar menguasai lapangan tengah.

Dan juga terdapat peringatan bahwa meski Barca telah menghabiskan banyak uang pada beberapa musim terakhir, mereka tidak menemukan nilai uang yang dibelanjakan itu. Pemain-pemain seperti Alexis Sanchez, Cesc Fabregas, dan Alex Song jika ditotal berharga sebesar hampir 100 juta euro, namun mereka gagal menembus tim inti.

Hal yang paling mengkhawatirkan bagi Barca adalah kata-kata yang biasanya positif dan memuji gaya permainan bertahan Barca yang dikeluarkan Xavi, yang mengakui bahwa Bayern bukan saja lebih baik secara fisik, namun juga secara taktik dan mental.

Ketika waktu akan memperlihatkan apakah kapasitas fisik tim ini dapat diperbaiki, mentalitas karena telah dihancurkan akan menghapus aura mereka saat menatap Eropa di musim depan. (RF/A016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013