Indonesia punya modal yang besar untuk mencapai sasaran sebagai bangsa yang maju.
Bengkulu (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia mempunyai modal yang besar untuk mampu mencapai target sebagai negara maju.

"Indonesia punya modal yang besar untuk mencapai sasaran sebagai bangsa yang maju,” kata Airlangga saat menyampaikan sambutan dalam acara Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) 2023, di Bengkulu, Jumat.

Menko Airlangga menjelaskan, modal besar tersebut dapat dilihat dari angkatan kerja yang besar dan status Indonesia yang telah masuk periode bonus demografi.

Selain itu, ekonomi digital Indonesia yang saat ini mencakup 40 persen dari transaksi ekonomi digital di ASEAN, diprediksi akan tumbuh lima kali lipat pada 2030.

Saat ini, Indonesia juga bersiap untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pertumbuhan Ekonomi (OECD). Keanggotaan OECD dinilai sangat bermanfaat, terutama untuk meningkatkan standar kebijakan dari pemerintah, sehingga menjadi lebih unggul untuk perekonomian yang inklusif.

“Indonesia butuh untuk harmonisasi regulasi dengan lebih dari 200 standar yang ditetapkan oleh OECD. Ini bukan pekerjaan yang mudah, tentunya membutuhkan peran dari para stakeholder termasuk ekonom yang tergabung dalam ISEI,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, berbagai indikator ekonomi menunjukkan capaian yang baik.

PMI Indonesia di bulan Agustus 2023 mencapai 53,9, tercatat sebagai angka ekspansif dalam 24 bulan berturut-turut.

Sasaran Indonesia di tahun 2045 yakni Produk Domestik Bruto (PDB) Nominal sebesar 9.8 triliun dolar AS dengan GNI per kapita 30.300 dolar AS, dan kontribusi manufaktur ditargetkan mencapai 28 persen dengan serapan tenaga kerja sebesar 25,2 persen.

Sebagai upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045, Menko Airlangga menjelaskan beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, peningkatan digitalisasi, serta meningkatkan nilai tambah komoditas melalui industrialisasi dan hilirisasi.

Program Kartu Prakerja yang didorong untuk penyiapan SDM berkualitas sudah diikuti sebanyak 17,7 juta masyarakat sejak tahun 2020.

Berbagai program pengembangan digital talent, termasuk melalui Kawasan Ekonomi Khusus di Nongsa Digital Park Batam juga terus dimaksimalkan.

Dalam KTT ASEAN 2023, Indonesia juga telah mendorong Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang merupakan ekosistem digital yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perekonomian digital dari yang semula 1 triliun dolar AS menjadi 2 triliun dolar AS pada tahun 2030.
Baca juga: RI merajut asa jadi 'negara maju' melalui keanggotaan OECD
Baca juga: Presiden tegaskan RI harus rebut sendiri peluangnya jadi negara maju

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023