Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/9), menggelar tari kolosal Gandrung Sewu dengan mengusung tema "Omprog The Glory of Art", diawali tradisi ritual "Meras Gandrung".

Prosesi ritual "Meras Gandrung" bagi penari untuk menjadi seorang gandrung profesional dilaksanakan di Pantai Boom Marina, arena pertunjukan kolosal Gandrung Sewu dengan latar belakang Selat Bali. Prosesi ini dipimpin penari gandrung senior legendaris Banyuwangi, Mbok Temuk.

"Selamat kepada kalian semua anak-anakku. Saya sangat bangga kepada kalian semua yang telah bersungguh-sungguh latihan selama dua bulan lebih untuk bersama-sama dengan ribuan penari menampilkan pertunjukan yang selalu kita banggakan semua, Gandrung Sewu," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyemangati penari gandung di Pantai Boom Banyuwangi, Jumat.

Ia secara simbolis memakaikan omprog kepada penari Gandrung yang menandai bahwa penari sudah dinyatakan lulus dan siap menjadi seorang penari Gandrung profesional sesuai dengan pakem.

Para penari Gandrung telah berlatih menari selama dua bulan lebih sebagai persiapan pertunjukan Gandrung Sewu bertema "Omprog The Glory of Art". Mereka merupakan pelajar SD-SMA dari seluruh wilayah Banyuwangi yang lolos seleksi.

"Terima kasih atas dedikasi kalian yang telah ikut melestarikan seni dan budaya daerah, ini adalah salah upaya bersama untuk mempertahankan kebudayaan lokal di tengah gempuran budaya luar. Kalian luar biasa," ujarnya.

Sebelum dikukuhkan, para penari terlebih dahulu menjalani geladi bersih. Mereka memperagakan setiap gerakan koreografi sesuai latihan selama ini.

"Terima kasih sekali lagi dan salam hormat kepada semua orang tua yang telah mendukung anak-anak. Saya yakin dukungan yang diberikan sangat berarti untuk mendukung penampilan ananda," kata Ipuk.

Baca juga: Ribuan siswa Banyuwangi antusias ikuti seleksi penari Gandrung Sewu

Gandrung Sewu telah masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf. Di Banyuwangi, Gandrung Sewu menjadi agenda tetap Banyuwangi Festival yang telah digelar sejak 2012.

"Gandrung Sewu telah berkontribusi menjadi pendorong ekonomi yang langsung dirasakan oleh warga. Penginapan, restoran, warung, homestay, UMKM, semuanya merasakan berkah dari 'event' (acara) ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berjuang mempertahankan eksistensi Gandrung Sewu," kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M.Y. Bramuda mengatakan omprog yang berarti mahkota penari gandrung mengandung simbol sebagai pelindung kepala yang merupakan pusat kesadaran manusia serta manifestasi dari manusia yang memiliki derajat.

"Omprog merujuk kepada sikap pengendalian diri seorang Gandrung. Seorang penari harus mampu menjaga diri agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan terhormat sesuai simbolisasi derajat yang ada di mahkota omprog," katanya.

Baca juga: Festival Gandrung Sewu bukan agenda pariwisata biasa
Baca juga: Festival Gandrung Sewu Banyuwangi libatkan 1.200 penari

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023