Melalui inisiatif program Banyuwangi Hijau, kami bekerja bersama untuk melakukan perbaikan nyata bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi
Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meresmikan operasional Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R) Balak berkapasitas 84 ton per hari.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa TPST 3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon, itu merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau yang didukung penuh Pemerintah Norwegia.

"Kebocoran sampah ke lingkungan dapat dicegah melalui kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Melalui inisiatif program Banyuwangi Hijau, kami bekerja bersama untuk melakukan perbaikan nyata bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat Banyuwangi," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jatim, Minggu.

Baca juga: Delegasi sejumlah kota se-ASEAN kunjungi TPST di Banyumas

Program Banyuwangi Hijau telah melibatkan setidaknya 800 pendorong perubahan dari kelompok masyarakat, pemerintahan kabupaten, kecamatan, desa, kelompok akademisi, dan organisasi masyarakat.

"Saya berharap fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat pengolahan sampah namun juga menjadi pusat edukasi dan inspirasi bagi masyarakat," kata Ipuk.

Sementara itu, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Griverin berharap TPST 3R ini tak hanya pengelolaan sampah, namun juga memberikan dorongan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

"Kami tidak bisa hanya bereaksi namun juga beraksi. Kerja sama di daerah adalah kunci untuk mengatasi permasalahan sampah," kata Rut.

Director Sustainability & Public Affairs, Borealis, Markus Horcher mengatakan Banyuwangi Hijau merupakan perluasan jangkauan dari pengelolaan sampah di Muncar pada tahun 2018 melalui Project STOP.

Baca juga: DLH Bantul : Kebijakan kuota sampah TPST Piyungan untuk penataan

"Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi dan cetak biru bagi program lain untuk mempercepat perwujudan ekonomi sirkuler dan menghindari pencemaran sampah ke lingkungan," kata Markus Horcher.

TPST 3R ini merupakan pelaksanaan program Banyuwangi Hijau sebagai upaya pengendalian sampah, khususnya plastik dengan memilah sampah langsung dari rumah tangga.

Banyuwangi Hijau sendiri merupakan kelanjutan dari Project Stop (Stop Ocean Plastics) yang sukses dijalankan di Kecamatan Muncar sejak 2018 oleh NGO PT Systemiq Lestari Indonesia, yang didanai pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria.

Pembangunan TPST 3R Balak, Pemkab Banyuwangi mengalokasikan lebih dari 1,5 hektare lahan dengan kapasitas untuk mengolah 84 ton sampah per hari, dan mampu melayani kebutuhan pengolahan sampah di enam kecamatan sekitar.

Kapasitas pelayanan TPST 3R ini sekitar 250.000 penduduk atau 55.491 rumah, dan fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi pengolahan sampah antara lain conveyor belt, baler, peralatan komposting, kendaraan pengangkut sampah.

TPST 3R Balak juga telah dilengkapi untuk secara efisien mengolah sampah organik dan non-organik yang sebagian besar berasal dari rumah tangga di wilayah layanan. Ke depan operasional fasilitas ini diharapkan mampu mempekerjakan sekitar 200 orang karyawan dalam skala penuh.

Baca juga: Wawali Denpasar tinjau instalasi pengolahan bau sampah di dua TPST

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023