Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana menggelar Indonesian Infrastructure pada 1-3 November 2006 di Jakarta Convention Center untuk memenuhi kebutuhan sekitar Rp163 triliun dana infrastruktur yang tidak bisa dipenuhi APBN. Pemerintah akan melaksanakan Indonesia Infrastructure 2006 1-3 November di Jakarta Convention Centre. Pemerintah percaya investasi dalam bidang infrastruktur dalam jangka menengah kunci bagi kemajuan perekonomian Indonesia, ungkap Menko Perekonomian Boediono dalam sambutannya yang dirilis, Selasa, di Jakarta. Untuk mencapai target pertumbuhan 7-8%, Indonesia membutuhkan investasi di bidang infrastruktur sekitar Rp202 triliun per tahun hingga 2009. Padahal APBN hanya mampu menyediakan sekitar Rp39 triliun per tahun. Menurut Menko Perekonomian Boediono, dalam pertemuan itu pemerintah akan menyampaikan upaya pemerintah untuk mencapai konsep public-private partnership (PPP) seperti tercantum dalam Perpres 67/2005. Menko mengatakan kerangka kebijakan yang lebih jelas dan yang lebih pasti untuk mendukung PPP merupakan prasyarat utama untuk mendorong keberadaan swasta dalam sektor infrastruktur. Bagi exhibitor dari Indonesia, event itu akan memberikan kesempatan untuk mempromosikan produk dan jasa yang mereka sediakan. Sementara itu, Deputi Menko Perekonomian Bidang Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Suyono Dikun, mengatakan pemerintah masih menggodok proyek-proyek yang akan ditawarkan kepada investor. Dia mengatakan dalam "project profile" itu akan tertera semua investasi yang harus dilakukan dan spesifikasi-spesifikasi yang harus diterapkan. Dijelaskannya "Indonesian Infrastructure" ini merupakan kelanjutan dari Infrastructure Summit yang pernah digelar pada Januari 2005. Sementara itu, menurut Wakil Ketua Kadin, Chris Kanter, untuk pelaksanaan event kali ini akan datang sekitar 300 pengusaha calon investor dan sekitar 60 exhibitor. (*)

Copyright © ANTARA 2006