"Perekonomian tumbuh 6,02 persen dibandingkan triwulan I 2012," ujar Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin.
Suryamin mengatakan sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara tahunan (yoy) pada triwulan I 2013 adalah pengangkutan dan komunikasi yaitu 9,98 persen, diikuti sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 8,35 persen serta konstruksi 7,19 persen.
Sedangkan, laju pertumbuhan PDB tertinggi menurut lapangan usaha, dibandingkan triwulan IV 2012 (q to q) adalah pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan sebesar 23,06 persen, diikuti keuangan, real estat dan jasa perusahaan 2,96 persen serta pengangkutan dan komunikasi 1,57 persen.
"Sektor jasa keuangan memang sedang tumbuh, terutama karena banyaknya kredit yang tersalurkan," katanya.
Menurut Suryamin, berdasarkan sumber pertumbuhan pada triwulan I, industri pengolahan menjadi penyumbang tertinggi dengan tumbuh 1,48 persen, diikuti perdagangan, hotel dan restoran 1,16 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 1 persen serta sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 0,81 persen.
Kemudian, sektor jasa-jasa 0,61 persen, sektor peternakan, kehutanan dan perikanan 0,48 persen, konstruksi 0,46 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 0,05 persen serta pertambangan dan penggalian yang minus 0,03 persen.
"Sektor pertambangan dan penggalian sedang mengalami penurunan, juga secara tahunan (yoy), terutama dari migas karena produksinya sedang menurun akibat perbaikan sumur," katanya.
Sementara, berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga secara tahunan (yoy) pada triwulan I tumbuh sebesar 5,17 persen, pengeluaran pemerintah 0,42 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 5,9 persen, ekspor 3,39 persen dan impor minus 0,44 persen.
"Pertumbuhan investasi lebih lambat, tapi untuk beberapa sub sektor masih stabil. Sedangkan sektor ekspor masih terdampak krisis global dan mengalami perlambatan," kata Suryamin.
BPS juga mencatat pada triwulan I 2013, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp2.146,4 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp671,3 triliun.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
