Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI, Arif Budimanta menilai proposal dana kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang diajukan pemerintah tidak tepat.

"Kalau kompensasi dikaitkan dengan kenaikan BBM maka pilihannya adalah lebih baik tidak ada kenaikan BBM," kata Arif di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Arif menyatakan, kompensasi hanya bersifat sementara. Sedangkan kenaikan harga kebutuhan hidup akan berlangsung permanen yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM.

"Kompensasi yang paling baik bagi rakyat yang dilakukan pemerintah adalah tidak menaikkan harga BBM, toh subsidi juga uang rakyat. Dari rakyat kembali ke rakyat," katanya.

Dikatakannya, pemerintah dalam menaikkan BBM karena pengaruh dunia internasional, tidak mengikuti APBN yang sudah ditetapkan.

"Janganlah hanya karena untuk memenuhi tuntutan dunia internasional seperti bank dunia , IMF, investor pembeli surat berharga negara ataupun lembaga pemeringkat internasional, pemerintah membuat rakyat menderita. Gunanya APBN adalah membuat rakyat bahagia," kata Arif.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013