Sekarang tinggal dua dokumen yang membutuhkan dukungan dari Menteri Perhubungan yaitu penandatanganan masterplan (rencana induk) pembangunan bandara baru I.S.Kijne dan juga penetapan lokasi
Wasior (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, telah melengkapi seluruh dokumen teknis yang diperlukan sebagai syarat pembangunan bandara baru.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor di Wasior, Senin, mengatakan dokumen yang jadi tanggung jawab pemerintah daerah sudah siap, termasuk dokumen yang berkaitan dengan tanah yang dijadikan lokasi bandara.

“Sekarang tinggal dua dokumen yang membutuhkan dukungan dari Menteri Perhubungan yaitu penandatanganan masterplan (rencana induk) pembangunan bandara baru I.S.Kijne dan juga penetapan lokasi,” kata Mambor.

Ia berharap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi segera menandatangani dokumen masterplan dan penetapan lokasi sehingga pembangunan fisik bandara baru bisa segera dimulai.

Menurut dia, pembangunan bandara berlokasi di Mawoi, Kampung Dotir Distrik Wasior dengan luas 280 hektare tersebut telah lama dinantikan pemerintah dan masyarakat Teluk Wondama.

Ia menjelaskan, pembangunan bandara baru yang dinamai Bandara I.S. Kijne adalah janji Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Teluk Wondama saat berkunjung ke Wasior meresmikan Pelabuhan Wasior pada 2016.

Pemkab Teluk Wondama kemudian menindaklanjuti instruksi kepala negara itu dengan memilih lahan pembangunan bandara setelah melalui serangkaian tahapan terutama dalam urusan pengadaan tanah.

“Urusan pengadaan tanah bandara sempat terkendala akibat adanya sengketa kepemilikan kini sudah tuntas dan tinggal menunggu penerbitan sertifikat. Pemkab Teluk Wondama juga telah membangun jalan sepanjang 1 km untuk akses masuk ke lokasi bandara,” ujarnya.

Mambor mengatakan, langkah yang diambil Pemkab Teluk Wondama bersama masyarakat membuktikan kehadiran bandara baru betul-betul dibutuhkan. Warga membutuhkan bandara yang lebih representatif guna mempermudah akses transportasi karena Bandara Wasior saat ini hanyalah bandara perintis.

“Jadi sekali lagi, secara khusus kepada Bapak Menteri Perhubungan yang kami hormati, lihatlah kami di Wondama sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia yang perlu juga mendapatkan pelayanan dari Pemerintah Indonesia,” kata orang nomor satu di Teluk Wondama itu.

Pemkab Teluk Wondama dan masyarakat sangat berharap pembangunan fisik bandara baru bisa dimulai paling lambat pada 2024. Pasalnya Kabupaten Teluk Wondama akan menjadi tuan rumah dua kegiatan keagamaan skala besar yakni perayaan Satu Abad Tanah Peradaban pada 2025 dan Sidang Sinode GKI (Gereja Kristen Injili) di Tanah Papua pada 2027.

Dua hajatan itu melibatkan peserta dan utusan dari enam provinsi se Tanah Papua sehingga diperkirakan ada ribuan orang yang bakal datang ke Teluk Wondama. Dampak dua momen tersebut sangat besar bagi warga Kabupaten Teluk Wondama.

Baca juga: Kemenhub targetkan pembangunan tujuh bandara selesai tahun ini

Baca juga: Bupati Mambor: Bangun bandara jadi PR utama Pemkab Wondama

Baca juga: Menhub akan kaji rencana pembangunan bandara baru di Raja Ampat

 

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023