Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimistis pertumbuhan ekonomi akan membaik, meskipun pada triwulan pertama 2013 hanya tercatat secara tahunan (yoy) sebesar 6,02 persen.

"Memang dibanding 2012 melambat, tapi kita tetap optimistis pada kuartal berikutnya akan meningkat," ujarnya di Jakarta, Senin.

Hatta mengatakan pertumbuhan triwulan I yang rendah tersebut akibat pengeluaran konsumsi pemerintah yang belum sesuai harapan, namun sektor konsumsi rumah tangga masih menunjukkan peningkatan.

"Kalau belanja pemerintah tidak minus, kita masih bisa tumbuh, karena konsumsi masih tumbuh baik," katanya.

Dengan situasi seperti saat ini, Hatta mengatakan, secara realistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai 6,8 persen sesuai asumsi APBN, namun hanya berada pada kisaran 6,4 persen.

"Kita harus realistis dalam melihat perkembangan global yang masih belum menentu, dan harus melakukan perubahan dalam APBN-P kita," katanya.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menambahkan pertumbuhan triwulan I sebesar 6,02 persen merupakan angka relatif baik, dibandingkan negara-negara lainnya yang masih mengalami perlambatan ekonomi.

"Sekarang melambat ke 6,02 persen, tapi kalau dibandingkan dengan negara lain di tengah ekonomi yang krisis, kita masih bagus," katanya.

Menurut dia, masih ada potensi peningkatan angka pertumbuhan, asalkan kinerja konsumsi pemerintah yang menjadi salah satu penghambat pertumbuhan pada triwulan I, akan terdorong mulai triwulan II hingga IV 2013.

"Ketika konsumsi pemerintah naik tentu saja dia akan bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi, jadi saya tidak pesimis bahwa enam persen itu akan turun ke bawah," ujarnya.

Selain itu, Suhariyanto memprediksi pengeluaran konsumsi rumah tangga, yang menjadi penyumbang terbesar angka pertumbuhan, akan meningkat pada triwulan III karena adanya masa ajaran baru sekolah dan Lebaran.

Ia juga mengharapkan adanya peningkatan kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi serta sektor ekspor untuk lebih mendorong angka pertumbuhan lebih tinggi dari triwulan I.

"Kalau kita bisa memperbaiki ekspor dan didorong lagi, pada April bisa surplus (neraca perdagangan) dan impor migas bisa diturunkan, itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Suhariyanto. (S034/A026)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013