Jakarta (ANTARA) - Komisi VI DPR RI mendukung pemberian penyertaan modal begara (PMN) 2024 ke BUMN Karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA demi memperkuat modal dan kebutuhan dana untuk menggarap proyek strategis nasional.

"Komisi VI DPR RI menerima penjelasan dari Direktur Utama WIKA terkait alokasi PMN Tunai Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp6 triliun," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan para Direktur Utama BUMN di Jakarta, Selasa.

Martin menambahkan, PMN sebesar Rp6 triliun tersebut dalam rangka penguatan permodalan untuk menunjang kebutuhan modal kerja pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam kesempatan sama, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendukung pemberian PMN 2024 untuk WIKA.

"Saya mendukung langkah penuh pemerintah untuk memberikan PMN ke WIKA," ujar Andre.

Baca juga: WIKA kantongi kontrak baru sebesar Rp15,41 triliun

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada WIKA karena telah menjadi garda terdepan dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung.

"Saya mengucapkan apresiasi karena Alhamdulillah proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung telah selesai dan sekarang setiap hari diuji coba. Kita tahu sama tahu bahwa WIKA sebagai garda terdepan dalam pembangunan kereta cepat. Tidak ada salahnya kita memberikan dukungan kepada WIKA untuk diberikan PMN pada tahun 2024," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI lainnya yakni Khilmi juga mendukung agar BUMN Karya seperti WIKA mendapatkan PMN tahun 2024.

"Harapan saya untuk BUMN BUMN karya ini, sebetulnya mendapatkan PMN ini sangat wajar karena dalam kondisi menanggung pinjaman dengan bunga komersial tinggi maka BUMN Karya harus ditolong," kata Khilmi.

Baca juga: WIKA Beton serap Rp196 miliar kebutuhan beton precast dan readymix IKN

Dia menilai BUMN - BUMN Karya terus bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek - proyek yang diberikan oleh pemerintah, BUMN lainnya ataupun swasta walaupun dalam kondisi COVID - 19.

Khilmi juga mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif bunga kepada BUMN Karya atas proyek strategis yang dikerjakan. Hal ini dikarenakan utang BUMN Karya bersifat komersial di mana bunganya tinggi dari perbankan.

"Inilah yang menyebabkan BUMN - BUMN Karya mengalami kesulitan, seharusnya pemerintah karena memberikan penugasan kepada BUMN Karya maka pemerintah harus memberikan insentif bunga. Hal ini dikarenakan bunga utang komersial yang ditanggung BUMN Karya dari perbankan cukup tinggi, belum lagi beban-beban lainnya seperti beban pegawai," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tiga BUMN di mana salah satunya adalah WIKA.

Wijaya Karya (WIKA) mendapatkan PMN 2024 sebesar Rp6 triliun untuk penguatan permodalan dalam menunjang kebutuhan modal kerja untuk Proyek Strategis Nasional.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023