Masalah utama saat ini adalah rendahnya cakupan sistem dana pensiun.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menyampaikan bahwa cakupan (coverage) yang rendah masih menjadi tantangan utama dalam sektor dana pensiun (dapen).

“Masalah utama saat ini adalah rendahnya cakupan sistem dana pensiun,” kata Suahasil dalam 'Indonesia Financial Group International Conference 2023' di Jakarta, Selasa.

Saat ini, hanya sekitar 16 persen pekerja di Indonesia yang terdaftar dalam program dana pensiun. Selain itu, manfaat pensiun hanya mencakup sebesar 10 persen dari tingkat penghasilan pensiun atau replacement ratio.

Baca juga: Erick Thohir sebut penanganan Dapen BUMN sebagai perbaikan sistem

Suahasil menjelaskan, sebagian besar pekerja justru pensiun di saat masih dalam usia produktif. Hal tersebut menambah tantangan lainnya dalam menjalankan program dana pensiun.

Dengan beberapa tantangan itu, Suahasil berharap program dana pensiun dapat segera dikembangkan dengan sosialisasi dan memperluas cakupan sehingga mayoritas pekerja dapat terlindungi oleh program dana pensiun. Kemudian manfaat pensiun minimal 40 persen dari penghasilan terakhir sesuai dengan rekomendasi Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO), serta pembenahan usia pensiun.

"Kita harus melakukan penjangkauan dan memastikan partisipasi lebih tinggi dalam sistem dana pensiun," ujarnya.

Dana pensiun tercatat memiliki nilai aset sebesar Rp360,08 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 7,12 persen secara tahunan (yoy). Jumlah investasi dana pensiun juga tercatat mencapai Rp347,95 triliun per Juli 2023.

Baca juga: IFG: Literasi perasuransian perlu ditingkatkan agar setara dengan bank

Selain itu, Suahasil mengatakan ada beberapa aspek yang  perlu dibenahi dari sektor asuransi. Dari beberapa aspek tersebut, utamanya tata kelola asuransi yang baik menjadi aspek terpenting yang perlu diterapkan.

"Dalam reformasi asuransi, kita harus memastikan tata kelola diterapkan. Kita harus melakukan peningkatan, penguatan, perbaikan, dan kepercayaan diri dalam industri asuransi," jelas Suahasil.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023