Istanbul (ANTARA) - China dan Rusia, sebagai kekuatan besar dunia dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, "memikul tanggung jawab penting" untuk menjaga stabilitas strategis global, kata Kementerian Luar Negeri China.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow, Senin (18/9), Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa kedua negara "menjalankan kebijakan luar negeri yang independen," menurut keterangan yang dirilis di Beijing, Selasa.

Wang sedang berada di Moskow untuk menghadiri konsultasi strategi keamanan China-Rusia selama empat hari.

"Di bawah bimbingan strategis kedua kepala negara, hubungan China-Rusia telah mempertahankan momentum pembangunan yang sehat dan stabil, dengan kerja sama pragmatis yang terus diperdalam, pertukaran antar masyarakat dan budaya menjadi kaya dan penuh warna, dan pertukaran personel berkembang pesat," kata Menlu China tersebut.

"Hubungan China-Rusia yang menampilkan hubungan bertetangga yang baik dan permanen, koordinasi strategis yang komprehensif, dan kerja sama yang saling menguntungkan akan terus mendukung pembangunan dan revitalisasi kedua negara dan membawa manfaat penting bagi kedua bangsa," tambahnya.

Wang mengatakan bahwa kerja sama China-Rusia "tidak akan menargetkan pihak ketiga, tidak akan diintervensi oleh pihak ketiga, dan tidak akan dipengaruhi oleh pihak ketiga."

"Menghadapi meningkatnya tindakan sepihak, hegemoni dan konfrontasi kubu, China dan Rusia harus mengikuti tren progresif saat ini, menunjukkan tanggung jawab mereka sebagai negara besar, memenuhi kewajiban internasional mereka, dan terus memperkuat koordinasi strategis mematuhi multilateralisme sejati, dan mendorong multipolaritas dunia, mendorong tata kelola global ke arah yang lebih adil dan masuk akal," kata Menlu China.

"Sangat menghargai" perluasan kelompok BRICS, kedua pihak menyatakan kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan semua negara anggota untuk menciptakan platform "BRICS yang lebih besar" yang ditandai dengan persatuan, kerja sama dan pembangunan bersama, tambah pernyataan tersebut.

Sumber: Anadolu
Baca juga: G7 desak China tekan Rusia agar hentikan perang di Ukraina
Baca juga: Jubir China tanggapi pertemuan Kim Jong Un dan Vladimir Putin
Baca juga: Rusia ingin tingkatkan ekspor ikan ke China setelah Jepang dilarang

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023