PBB (ANTARA) - Bersamaan dengan berlangsungnya operasi pencarian dan penyelamatan di Libya, badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (19/9) mengatakan bahwa upaya bersama mitra-mitra mereka untuk menyalurkan bantuan terhambat akibat kekurangan bahan bakar dan kerusakan infrastruktur, terutama jalan raya.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) memobilisasi pasokan dan sumber daya dari berbagai lembaga dan mitra kemanusiaan guna disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Dana Anak-anak PBB (UNICEF) melaporkan pengiriman 27 metrik ton pasokan medis yang menyelamatkan nyawa, air, sanitasi, kebersihan, dan perlindungan. UNICEF juga mengirimkan peralatan medis darurat ke pelayanan kesehatan primer yang dapat membantu 15.000 orang selama tiga bulan.

Badan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) mengatakan pihaknya menyediakan selimut, perlengkapan dapur, dan peralatan lainnya bagi 6.200 keluarga pengungsi di Derna dan Benghazi.

Sedangkan Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan distribusi pasokan makanan telah menjangkau 5.000 rumah tangga sejauh ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya mengirimkan 28 ton pasokan medis dan menyumbangkan sejumlah ambulans beserta peralatan medis. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memberikan bantuan nonmakanan bagi 460 keluarga serta bantuan obat-obatan kepada 4.000 keluarga di Benghazi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023