Ketika mengajukan pencalonannya, Brazil menjelaskan bahwa, dengan pengalaman dan komitmennya, Azevedo bisa mengarahkan organisasi dalam arah tatanan ekonomi dunia yang lebih dinamis dan adil."
Brasilia (ANTARA News) - Presiden Brazil Dilma Rousseff, Selasa, memuji terpilihnya Roberto Azevedo dari Brazil sebagai ketua baru dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mengatakan itu akan membantu membawa tatanan ekonomi dunia "lebih dinamis dan adil".

Sumber di Jenewa pada Selasa mengatakan Azevedo mengalahkan saingannya dari Meksiko Herminio Blanco dalam pemilihan putaran akhir untuk menggantikan Pascal Lamy asal Prancis sebagai Ketua atau Direktur Jenderal WTO.

Rousseff mengatakan terpilihanya Azevedo, yang secara resmi akan diumumkan pada Rabu, "bukan kemenangan bagi Brazil, atau untuk sekelompok negara, tetapi kemenangan bagi Organisasi Perdagangan Dunia."

"Ketika mengajukan pencalonannya, Brazil menjelaskan bahwa, dengan pengalaman dan komitmennya, Azevedo bisa mengarahkan organisasi dalam arah tatanan ekonomi dunia yang lebih dinamis dan adil," kata Rousseff.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Brazil Antonio Patriota juga menyambut pemilihan tersebut sebagai "hasil yang sangat penting yang mencerminkan perubahan tatanan internasional dimana negara-negara berkembang menunjukkan kapasitas kepemimpinannya."

Dia mencatat bahwa Azevedo memenangkan dukungan dari "semua kawasan di dunia" dan, meskipun hasilnya belum resmi dirilis, dikatakan kandidat Brazil itu menang dengan margin yang lebar.

Azevedo 55 tahun, yang telah menjadi duta besar Brazil untuk WTO sejak 2008, memiliki reputasi sebagai negosiator dan pembangun konsensus yang berpengalaman.

Dia sekarang menghadapi tugas berat mencoba untuk menghidupkan kembali pembicaraan liberalisasi perdagangan "Putaran Doha" WTO yang terhenti, yang diluncurkan pada 2001 dengan tujuan menggunakan perdagangan internasional untuk meningkatkan pembangunan di negara anggota yang miskin.

Brazil, kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, adalah anggota penting dari blok ekonomi negara berkembang BRICS bersama China, India, Rusia dan Afrika Selatan. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013