Saya percaya sistem pemilihan pimpinan WTO itu berdasarkan kompetensi. Ia harus menyumbangkan kompetensinya itu untuk menjembatani negara maju dan negara berkembang,"
Jakarta (ANTARA News)  - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengharapkan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terpilih Roberto Azevedo mampu menyumbangkan kompetensinya dalam menjembatani kepentingan negara maju dan berkembang dalam perundingan di organisasi tersebut.

"Saya percaya sistem pemilihan pimpinan WTO itu berdasarkan kompetensi. Ia harus menyumbangkan kompetensinya itu untuk menjembatani negara maju dan negara berkembang," katanya kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Rabu.

Sumber di Jenewa pada Selasa waktu setempat mengatakan Dubes Brazil untuk WTO Roberto Azevedo mengalahkan saingannya dari Meksiko Herminio Blanco dalam pemilihan putaran akhir untuk menggantikan Pascal Lamy asal Prancis sebagai Ketua atau Direktur Jenderal WTO.

Menurut Gita, mengingat Azevedo berasal dari Brasil yang merupakan negara berkembang, seharusnya dia bisa merasakan dan merangkul kepentingan negara-negara berkembang dan miskin dalam berunding dengan negara maju di pertemuan organisasi perdagangan internasional itu.

Ia juga mengatakan, jika Azevedo mampu meyakinkan negara maju dalam perundingan mendatang, maka hal itu cukup membantu suksesnya pertemuan tingkat menteri WTO di Bali pada Desember mendatang.

Presiden Brazil Dilma Rousseff mengatakan terplihnya Azevedo menjadi Dirjen organisasi yang beranggotakan 159 negara itu akan membantu membawa tatanan ekonomi dunia "lebih dinamis dan adil".

Rousseff mengatakan terpilihanya Azevedo, yang secara resmi akan diumumkan pada Rabu, "bukan kemenangan bagi Brazil, atau untuk sekelompok negara, tetapi kemenangan bagi Organisasi Perdagangan Dunia."

Azevedo, 55 tahun, yang menjadi Dubes Brazil untuk WTO sejak 2008, memiliki reputasi sebagai negosiator dan pembangun konsensus yang berpengalaman.

Dia sekarang menghadapi tugas berat mencoba untuk menghidupkan kembali pembicaraan liberalisasi perdagangan "Putaran Doha" WTO yang terhenti, yang diluncurkan pada 2001 dengan tujuan menggunakan perdagangan internasional untuk meningkatkan pembangunan di negara anggota yang miskin.

Brazil, kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, adalah anggota penting dari blok ekonomi negara berkembang BRICS bersama China, India, Rusia dan Afrika Selatan.

Kepala WTO saat ini Pascal Lamy dari Prancis -- mantan kepala perdagangan Uni Eropa -- akan mengundurkan diri pada 1 September setelah dua periode empat tahun di pucuk pimpinan.(*)

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013