Tim gabungan pencarian dan pertolongan dari BPBD Kabupaten Nias Selatan, Basarnas, TNI, dan Polri, kemudian berhasil menemukan jasad korban dalam jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian
Jakarta (ANTARA) - Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Selatan, Epa Dekhi, melaporkan seorang mahasiswi yang hilang ditemukan tewas terseret arus banjir yang terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.

Epa Dekhi dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Rabu, menyebut mahasiswi tersebut terseret arus setelah menerobos banjir ketika hendak menuju kampus pada Selasa (19/9) pukul 13.00 WIB.

"Tim gabungan pencarian dan pertolongan dari BPBD Kabupaten Nias Selatan, Basarnas, TNI, dan Polri, kemudian berhasil menemukan jasad korban dalam jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian” ucapnya. 

Upaya pencarian dan pertolongan sempat terkendala karena arus banjir masih cukup deras sehingga dengan alasan keamanan, tim harus menunggu situasi sampai kondusif. Setelah berhasil ditemukan pada pukul 18.30 WIB, jasad korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

“Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB kemarin. Tim saat itu belum bisa serta merta langsung melakukan pencarian dan pertolongan karena memang arus banjir ini sangat deras dan kondisi masih hujan deras,” kata Epa.

Lebih lanjut ia merinci wilayah terdampak banjir mencakup empat kecamatan yakni Luahagundre, Fanayama, Teluk Dalam, Toma dan Onolalu. Selain banjir, Epa mengatakan cuaca ekstrem itu juga memicu tanah longsor di dua titik yakni di Kecamatan Onolalu dan Teluk Dalam.

Material longsor di Onolalu sampai saat ini memutus akses lalu lintas. Sedangkan yang ada di Teluk Dalam masih dapat dilalui kendaraan. Tim gabungan, kata dia, masih melakukan monitoring dan berjaga di lokasi longsoran untuk alasan keamanan. Adapun pembersihan material lumpur belum dapat dilakukan karena keterbatasan alat.

Baca juga: Basarnas Nias evakuasi warga terjebak banjir di Gunungsitoli
Baca juga: Sekurangnya 350 rumah di Kota Gunungsitoli-Sumut terendam banjir


“Longsor ada dua titik di Onolalu. Saat ini material longsoran menutup jalan sehingga tidak dapat di lalui. Kemudian ada juga di jalan nasional yang menghubungkan Teluk Dalam menuju kota. Namun masih dapat dilalui,” kata Epa.

Adapun kondisi mutakhir saat ini, Rabu (20/9), banjir masih belum surut. Tinggi Muka Air (TMA) banjir, kata dia, menurut pantauan di lapangan berkisar antara 20-150 sentimeter. Di samping itu hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur di beberapa wilayah.

“Banjir masih bertahan. Saat ini masih hujan dengan intensitas sedang,” kata Epa.

Sebagai upaya antisipasi bencana susulan, pihak BPBD Kabupaten Nias telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat yang merujuk dari laporan terkini prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa hujan dengan intensitas sedang masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kapasitas sebagai antisipasi adanya bencana susulan. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun dekat dengan tebing agar melakukan evakuasi mandiri apabila masih terjadi hujan dalam durasi 2-3 jam.

Di samping itu BPBD Kabupaten Nias Selatan juga meminta masyarakat untuk tetap memperbarui informasi prakiraan cuaca dari BMKG.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan lebat di Sumut dalam dua hari ke depan
Baca juga: BMKG: Sumatera Utara berpotensi  hujan pada sore dan malam hari



 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023