Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Jaya (PAM Jaya) telah menyalurkan sebanyak 1,7 juta liter air untuk upaya mengatasi krisis air yang dialami warga di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Kami memaksimalkan pelayanan air tangki gratis sebagai bentuk bantuan untuk warga yang mengalami kekurangan air," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan penyaluran air tercatat sebanyak 1,7 juta liter atau setara 1.712 meter kubik ini direalisasikan selama periode 9-19 September.

Bantuan air gratis, kata dia, menyasar warga sejumlah kelurahan yang tersebar di Jakarta Utara dan Barat yaitu Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, Kamal Muara dan sekitarnya.

"Saat ini kami masih terus mengirimkan air ke lokasi yang terdampak," katanya.

Arief Nasrudin menjelaskan, kekurangan persediaan air ini terjadi karena penurunan kualitas air baku di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Hutan Kota di Jakarta Barat, sehingga air hasil olahan tidak memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.

Ia mengatakan, salah satu penyebab utama akibat musim kemarau yang berlangsung lama melanda wilayah Jakarta.

Kondisi ini, kata dia, menyebabkan intrusi (bercampurnya air laut dengan air bawah tanah di sekitar pantai) sehingga TDS (Total Disolve Solid) yang menjadi kualitas air tidak sesuai dengan aturan TDS di bawah 200.

Sedangkan, kata dia, teknologi pada IPA Hutan Kota memang tidak diperuntukkan desalinasi dan ini yang menyebabkan PAM Jaya harus menghentikan IPA Hutan Kota yang pasokannya sebanyak 450 Lps/detik.

Arief Nasrudin mengatakan, menghadapi kondisi ini, PAM Jaya pun tinggal diam dan terus melakukan berbagai upaya penanganan. Selain bantuan air tangki secara gratis untuk warga, juga dilakukan air realokasi pada titik- titik distribusi yang dinilai bisa didistribusikan.

Selain itu, mengatur kembali lalu lintas air menuju wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat serta melakukan re-investment berupa pemasangan membran baru untuk bisa memproses air baku yang memiliki TDS tinggi atau mampu mengurai air laut.

"Untuk re-investment ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar," katanya.

Arief Nasrudin menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jakarta yang mengalami krisis air sebagai dampak dari diberhentikannya IPA Hutan Kota. Ia berharap hujan segera turun agar air dari darat dapat mendorong air laut sehingga TDS air baku di IPA Hutan Kota menjadi rendah dan bisa beroperasi kembali.

Baca juga: PAM Jaya tegaskan tak ada oknum bacaleg saat pengerahan mobil tangki

Baca juga: PAM JAYA tingkatan produksi untuk atasi krisis air di Jakarta Barat

Baca juga: PAM Jaya tingkatkan produksi IPA atasi krisis air di Jakbar

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023