...mereka harus mempercepat pengembalian hak-hak penambangan kepada pemilik yang berhak, yakni para penambang tradisional di daerah ini."
Bogota (ANTARA News) - Pemberontak yang menahan seorang insinyur Kanada hari Rabu menuntut pemerintah Kolombia membatalkan hak-hak penambangan yang diberikan kepada perusahaan tempat sandera itu bekerja.

Jernoc Wobert (47) diculik pada 18 Januari di sebuah daerah pedesaan Kolombia utara oleh gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN), kelompok pemberontak kiri terbesar kedua di negara itu.

Dua warga Peru dan tiga orang Kolombia yang diculik bersama Wobert, yang bekerja untuk perusahaan Braeval Mining Corporation, dibebaskan sebulan kemudian.

"Jika pemerintah tidak menginginkan pertumpahan darah dari hasil penahanan ini, maka mereka harus mempercepat pengembalian hak-hak penambangan kepada pemilik yang berhak, yakni para penambang tradisional di daerah ini," kata ELN di situs beritanya.

Wobert adalah satu-satunya warga asing yang diketahui disandera oleh kelompok itu.

Dua warga Jerman, yang diculik pada November 2012 oleh gerilyawan ELN di Kolombia timurlaut, dibebaskan pada Maret.

ELN sebelumnya menganggap kedua orang itu sebagai agen intelijen karena mereka tidak bisa menjelaskan mengapa mereka berada di daerah tersebut, namun pemerintah Jerman mengatakan bahwa mereka pensiunan yang sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat melewati Amerika Selatan.

Sejumlah sumber keamanan mengatakan, penculikan itu mungkin merupakan akal-akalan ELN agar mereka bisa diikutsertakan dalam perundingan perdamaian di Kuba antara pemerintah Kolombia dan kelompok pemberontak terbesar FARC.

ELN adalah kelompok gerilya terbesar kedua Kolombia yang memiliki sekitar 2.500 anggota.

Pemerintah Presiden Juan Manuel Santos saat ini sedang mengadakan perundingan dengan kelompok gerilya terbesar Kolombia FARC namun menolak tawaran ELN untuk berunding.

Negosiasi dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dimulai lagi di Havana pada Januari setelah masa libur tiga pekan dan kedua pihak berjanji mempercepat perundingan untuk mengakhiri konflik terakhir di kawasan Amerika Latin itu.

Pemerintah Kolombia dan FARC memulai dialog di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 18 Oktober yang bertujuan mengakhiri konflik setengah abad yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan itu dilanjutkan sebulan kemudian di Havana, Kuba.

Tiga upaya sebelumnya untuk mengakhiri konflik itu telah gagal.

Babak perundingan terakhir yang diadakan pada 2002 gagal ketika pemerintah Kolombia menyimpulkan bahwa kelompok itu menyatukan diri lagi di sebuah zona demiliterisasi seluas Swiss yang mereka bentuk untuk membantu mencapai perjanjian perdamaian.

Kekerasan masih terus berlangsung meski upaya-upaya perdamaian dilakukan oleh kedua pihak.

FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. kelompok itu memerangi pemerintah Kolombia sejak 1964. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013