Kami akan tetap memastikan dan menjaga air tetap masuk ke saluran irigasi lahan pertanian....
Bandarlampung (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung terus melakukan pemantauan muka air sejumlah bendungan yang ada di daerah Lampung untuk menjaga ketersediaan sumber daya air pada musim kemarau.

"Saat ini kami terus memantau muka air setiap bendungan yang ada di Lampung melalui petugas pengelola bendungan yang bertugas di lapangan," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan muka air bendungan saat ini dalam kondisi operasional atau masih di atas batas minimum dan maksimum.

"Di Lampung ini telah beroperasi beberapa bendungan dan semua dalam kondisi yang aman batas muka air semua masih di atas," katanya lagi.

Dia menjelaskan untuk menjaga ketersediaan sumber daya air di bendungan akan terus dilakukan pemeliharaan secara berkala, sekaligus memeriksa sedimentasi di setiap bendungan.

"Sekarang di September diprediksi mengalami kekeringan, tetapi kita harapkan tidak terjadi. Diharapkan pada Desember sudah bisa hujan kalau seperti ini masih bisa musim tanam untuk lahan pertanian," ujarnya.

Menurutnya kondisi saat ini setelah adanya Surat Keputusan Gubernur Lampung tentang pola tanam di beberapa lahan pertanian masih ada yang melakukan dua kali tanam padi.

"Kami akan tetap memastikan dan menjaga air tetap masuk ke saluran irigasi lahan pertanian dan kemarin sudah cek masih mengalir semua dari hilir ke hulu," ujarnya lagi.

Menurut dia, di Provinsi Lampung ada empat bendungan yang sudah beroperasi meliputi Bendungan Batutegi di Kabupaten Tanggamus, Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Bendungan Way Rarem di Kabupaten Lampung Utara, Bendungan Way Jepara di Kabupaten Lampung Timur, dan Bendungan Marga Tiga di Kabupaten Lampung Timur yang segera dioperasikan.

Berdasarkan data BBWS Mesuji Sekampung untuk Bendungan Batutegi permukaan genangan normal (NWL) atau elevasi maksimum yang dicapai dipermukaan air bendungan dalam kondisi normal sebesar 274,00 meter, dengan volume 687.767 juta meter kubik, dan luas 21.100 kilometer kubik.

Pada Selasa (19/9) kondisi elevasi masih di angka 247,25 meter, volume 264.249 juta meter kubik, luas 11.122 kilometer persegi, dan debit air yang masuk ke tampungan 5.167 meter kubik per detik.

Lalu untuk Bendungan Way Sekampung elevasi maksimum yang dicapai di permukaan air bendungan dalam kondisi normal sebesar 124,00 meter, volume 68,06 juta juta meter kubik, dan luas 5.020.800 kilometer persegi.

Pada Selasa (19/9) kondisi elevasi masih di angka 121,18 meter, volume 55.116.800 meter kubik, luas 4.201.190 kilometer persegi, dan debit air yang masuk ke tampungan 25,47 meter kubik per detik.

Bendungan Way Rarem elevasi 54,00 meter, volume 70.451 juta meter kubik, luas 10.310 kilometer persegi. Dan pada Selasa (19/9) elevasi bendungan mencapai 48,31 meter, volume 28.181 juta meter kubik, luas 6.306 kilometer persegi, debit air yang masuk ke tampungan 5,20 meter kubik per detik.

Bendungan Way Jepara elevasi 36,89 meter, volume 35.825 juta meter kubik, luas 3.209 kilometer persegi. Sedangkan kondisi terakhir pada Selasa (19/9) elevasi 31,33 meter, volume 21.759.000 meter kubik, luas 2.194.650 meter persegi, dan debit air yang masuk 0,266 meter kubik per detik.
Baca juga: Pemerintah targetkan Bendungan Margatiga Lampung selesai akhir 2021
Baca juga: Erick Thohir tindaklanjuti kehadiran Bendungan Way Sekampung lewat PLN

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023