Pemagangan menjadi andalan bagi Indonesia untuk peningkatan kompetensi, karena pemuda-pemudi yang magang akan belajar di industri masing-masing
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI memberangkatkan 2.000 peserta magang ke Jepang sebagai upaya strategis dalam mendorong peningkatan kompetensi angkatan kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah menjalin kerja sama bilateral dalam menyediakan fasilitas pemagangan.

“Pemagangan menjadi andalan bagi Indonesia untuk peningkatan kompetensi, karena pemuda-pemudi yang magang akan belajar di industri masing-masing, tentunya dengan standar dunia, apalagi Jepang yang produknya kebanyakan di ekspor ke mancanegara dan mempunyai standar tinggi,” kata Menko Airlangga saat melepas 2.000 peserta magang ke Jepang melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyebutkan bahwa Program Pemagangan Luar Negeri tersebut dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.

Melalui program tersebut, peserta mampu memahami praktik kerja terbaik yang telah diterapkan di negara maju. Bagi negara tujuan pemagangan, manfaat yang didapat berupa ketersediaan tenaga kerja yang kompeten untuk mendorong produktivitas perekonomian.

Diharapkan melalui kegiatan pemagangan yang baik dapat menciptakan lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri, serta mampu bersaing di tingkat global.

Baca juga: RI-Jepang sepakat bentuk Task Force guna percepat transisi energi

Baca juga: RI ingin kemitraan dengan China berkembang bawa kemakmuran-stabilitas


Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah juga telah menargetkan lebih dari 20 ribu orang mengikuti program pemagangan luar negeri.

Hingga Juni 2023, jumlah peserta magang yang telah terealisasi sebanyak 15.031 peserta, dengan jumlah peserta pemagangan aktif di Jepang sebanyak 39 ribu orang.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 8 ribu alumni telah mendirikan usaha mandiri, mulai dari skala kecil hingga menengah.

"Upaya peningkatan kompetensi SDM yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka memaksimalkan potensi bonus demografi tersebut perlu untuk terus didukung, dengan kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak baik dari sektor publik, swasta, lembaga pelatihan, hingga masyarakat," ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga menambahkan, pemerintah saat ini juga terus memberikan dukungan bagi sektor kewirausahaan, salah satunya dengan menyediakan akses pembiayaan yang mudah dan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga melakukan penyerahan secara simbolis Bantuan Usaha Mandiri kepada perwakilan alumni pemagangan senilai Rp100 juta.

”Saya harap tentu kerja sama ini dapat ditingkatkan, dan kepada seluruh peserta dapat diberikan hak-haknya dan diberikan perlindungan selama menjalani program pemagangan di Jepang,” pungkasnya.

Adapun saat ini Indonesia terus mendorong pemanfaatan bonus demografi secara optimal melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 sebanyak 211,59 juta penduduk berada pada usia kerja dan 146,62 juta orang diantaranya merupakan angkatan kerja.

Di samping itu, Indonesia juga mengalami penurunan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2023, yang semula 5,83 persen menjadi 5,45 persen.

Baca juga: Menko Airlangga: RI jadi tujuan investasi properti terbaik di dunia

Baca juga: Menko Airlangga sebut RI punya modal besar untuk jadi negara maju

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023