Bandung, (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung memperkirakan puncak musim kemarau di sebagian wilayah Jawa Barat akan berlangsung pada Juli dan Agustus 2006. Kepala BMG Bandung, Hendri Subakti, kepada ANTARA, di Bandung, Selasa (4/7) mengatakan, musim kemarau saat ini di Jabar berlangsung normal yang diperkirakan akan berakhir sampai Oktober 2006 mendatang. "Pasalnya gejala Elnina yang berlangsung saat ini berjalan netral," katanya. Namun, menurut dia, puncak dari musim kemarau di sebagian wilayah Jabar tersebut, akan berlangsung pada Juli dan Agustus 2006, seperti wilayah yang curah hujannya di bawah normal yaitu Karawang, Cirebon, Indramayu, dan Subang (kawasan pantura), serta Sukabumi bagian Selatan, Bandung bagian Timur, Bandung bagian Utara, dan Sumedang bagian Tenggara. "Berbeda-bedanya puncak musim kemarau itu, terkait dengan perbedaan awal memasuki musim kemarau di sejumlah daerah di Jabar," katanya. Dikatakannya, daerah di Jabar yang paling dahulu memasuki musim kemarau terjadi di kawasan pantura sejak Mei 2006 lalu kemudian yang terakhir di Jabar Selatan mulai Juli 2006. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa musim kemarau itu, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali karena hujan akan tetap ada setiap bulannya namun volumenya menurun dibandingkan biasanya. "Jika biasanya curah hujan mencapai 150 milimeter/bulan (tiga dekade) namun pada musim kemarau berada di bawah 100 milimeter, dan pada musim kemarau, diperkirakan hujan akan turun sepuluh kali per bulan," katanya. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada warga untuk mengirit penggunaan air mengingat musim kemarau akan berlangsung sampai Oktober 2006. Kemudian, dikatakannya, terutama pada petani yang berada di kawasan pantura karena menggunakan sistem pertanian tadah hujan, untuk lebih memperhatikan petunjuk Dinas Pertanian setempat dalam menanam. "Petani harus memperhatikan petunjuk Dinas Pertanian selama berlangsungnya musim kemarau ini disesuaikan ketersediaan air," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006