Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa karakter kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan ini berbeda dengan wilayah lain, dengan banyaknya titik api terlihat dari pantauan udara.

Berdasarkan pantauan udara yang sebelumnya dilakukan Kepala BNPB, karhutla di Kalimantan Selatan ini mayoritas kecil-kecil namun tersebar di beberapa titik.

“Kemarin kita melaksanakan peninjauan di Sumatera Selatan kondisinya lebih besar luas lahan yang terbakar. Tetapi di Kalimantan Selatan ini titik apinya lebih banyak,” ujar Suharyanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Jumat.

Suharyanto berpesan, hal itu harus mendapat penanganan yang lebih keras, mengingat lokasi karhutla di Kalsel ini masih terjadi dan lokasi titik api berada di ring satu bandara udara Syamsudin Noor. Artinya, asap yang ditimbulkan dari karhutla ini tentunya dapat kembali berdampak langsung terhadap penerbangan seperti yang sebelumnya terjadi.

Di samping itu, Suharyanto berharap agar seluruh forkopimda dapat terus mengupayakan pemadaman dan pendinginan sehingga asap dari karhutla ini tidak berdampak pada kesehatan maupun meluas ke wilayah lainnya.

Dalam rangka mendukung upaya penanganan karhutla di Kalsel, BNPB menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai senilai 2,5 miliar termasuk peralatan lain serta logistik yang meliputi pompa jinjing 24 unit, pompa apung 36 unit, selang 1,5 x 1,5 sebanyak 120 roll, set noozle 60 unit, motor pemadam kebakaran 10 unit dan APD lengkap 200 set.


Baca juga: KLHK perkuat kolaborasi untuk hadapi karhutla saat puncak kemarau
Baca juga: Pangdam Sriwijaya perintahkan prajurit bantu rakyat atasi karhutla
Baca juga: Polda Kalsel selidiki 22 kasus karhutla yang dilaporkan masyarakat

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023