San Jose (ANTARA) - Kota Rika mencatat rekor tertinggi pembunuhan sepanjang tahun ini dengan jumlah 656 kasus, menurut data resmi yang diumumkan pada Jumat (22/9).

Pemerintah bahkan memperkirakan jumlah tersebut bisa meningkat mencapai 900 lebih kasus sampai akhir tahun ini.

Tahun lalu, kasus pembunuhan di Kosta Rika mencatat rekor 654 kasus dan memecahkan rekor tertinggi, kata Badan Investigasi Judisial (OIJ) negara di Amerika Tengah itu.

"Jumlah tersebut terus bertambah dan menempatkan kita pada titik balik," kata Kepala OIJ Randall Zuniga kepada radio setempat dan mengimbau agar sumber daya lebih banyak dikerahkan untuk menjaga keamanan masyarakat. 

Kosta Rika selama berpuluh tahun sebelumnya dikenal sebagai negara paling aman Amerika Tengah, namun sekarang mengalami peningkatan tajam dalam kasus pembunuhan di enam dari tujuh provinsi di negara tersebut. 

Jumlah tertinggi kasus pembunuhan tercatat di Ibu Kota San Jose yang naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Rata-rata nasional terkait kematian akibat kekerasan naik menjadi 16 per 100.000 penduduk sepanjang tahun ini, naik dari sebelumnya 12,6 per 100.000 orang pada 2022. Rata-rata tertinggi dicatat Provinsi Limon, yaitu melampaui 33 per 100.000.
 
Menurut para pejabat setempat, kasus kejahatan tersebut di antaranya berupa penyiksaan, pembunuhan terkait geng, serta pembunuhan yang dilakukan oleh pembunuh bayaran yang sangat terlatih --mirip kejahatan kartel Meksiko.

Mereka mengaitkan dua pertiga pembunuhan tersebut dengan perang antargeng yang ingin menguasai operasi penyelundupan narkoba di negara tersebut.

Kosta Rika merupakan lokasi strategis antara produsen narkoba di Kolombia dan konsumen di Amerika Serikat dan Eropa.

Menurut Menteri Keamanan Kosta Rika Mario Zamora seperti dikutip Reuters, tidak ada obat “ajaib” dalam jangka pendek yang dapat langsung memberantas kejahatan di negara tersebut.

Pemberantasan itu, katanya, karena memerlukan serangkaian inisiatif keamanan dan pencegahan.

Zamora, yang diangkat pada Mei saat kepresidenan Laura Chinchilla pada 2010-2014, dikenal keras terhadap kejahatan.

Sementara itu, Presiden Rodrigo Chaves pada April mengumumkan serangkaian langkah keamanan untuk mengatasi peningkatan kejahatan setelah kamar dagang utama negara itu memperingatkan “darurat nasional” yang mengancam investasi asing dan pariwisata.

“Ada perebutan yang berlangsung terus-menerus terkait kekuasaan dan sumber daya,” kata Chaves pada konferensi pers beberapa waktu lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS sumbang 14 juta dolar kepada Kosta Rika untuk tanggulangi kejahatan

Baca juga: Kosta Rika sita 4,3 ton kokain dari Kolombia


 

Bos mafia terbunuh di Meksiko

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023