PBB (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (21/9) mengatakan tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah jika rakyat Palestina tidak sepenuhnya menikmati hak-hak sah mereka.

"Mereka yang berpikir perdamaian dapat terwujud di Timur Tengah tanpa rakyat Palestina menikmati hak-hak nasional mereka secara penuh dan sah adalah keliru," kata Abbas dalam Debat Umum sesi ke-78 Majelis Umum PBB.

Dia menyerukan keanggotaan penuh Palestina di PBB dan mendesak negara-negara untuk mengakui status negara Palestina.

"Saya tidak dapat memahami atau menerima bahwa beberapa negara, termasuk Amerika dan Eropa, enggan mengakui negara Palestina, yang telah diterima PBB sebagai negara pengamat," kata dia.

Dia meminta agar konferensi perdamaian internasional digelar, di dalamnya semua negara yang berkepentingan untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah akan berpartisipasi.

Dia mengajak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuat pengaturan yang diperlukan untuk konferensi tersebut.

Abbas juga menyerukan kepada PBB dan sekretaris jenderal untuk menerapkan resolusi terkait guna memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.

Dalam menghadapi penghancuran sistematis solusi dua negara yang dilakukan Israel, maka penting untuk menyerukan setiap negara anggota PBB, dalam kapasitas nasionalnya, mengambil langkah-langkah praktis berdasarkan resolusi terkait, kata dia.

"Pesan saya kepada komunitas internasional adalah mereka harus memikul tanggung jawabnya dengan penuh keberanian dan menerapkan resolusi terkait realisasi hak-hak rakyat Palestina," demikian Abbas.

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2023