Singapura (ANTARA News) - Operator telekomunikasi di Asia Tenggara dan Selatan diramalkan akan menikmati pertumbuhan penerimaan yang tetap dan pangsa pasar yang stabil, demikian laporan "Standard & Poor`s Rating Services" (S&P). Selain India dan Indonesia, S&P mengumumkan, pengeluaran modal (capex) untuk kebanyakan operator telekomunikasi telah memuncak, dan belanja di masa mendatang diperkirakan akan turun secara bertahap. "Marjin operasi tak mungkin akan kembali ke tingkat yang tinggi, seperti sebelumnya, karena meningkatnya persaingan dan melambatnya pertumbuhan pelanggan," jelas pihak S&P. Selain itu, "Peningkatan efisiensi operasi dan pemungutan jasa nilai tambah yang lebih tinggi tetap menjadi kunci bagi marjin mendatang perusahaan-perusahaan ini." Generasi ketiga atau layanan telekomunikasi generasi ketiga (Third Generation/3G), menurut S&P, masih menjadi masa pertumbuhan di Asia Tenggara dan Selatan. Di Malaysia, pelanggan 3G bertambah kurang dari satu persen dari total pada April 2006, yang senilai delapan persen dari total pelanggan di Singapura. Sementara itu, Indonesia dan Filipina baru-baru ini menyerahkan frekuensi 3G kepada sejumlah operator telekomunikasi. Dan, persaingan telah meningkat di antara operator nirkabel di Thailand dan Indonesia. Laporan itu memperhitungkan, kegiatan merger dan akuisisi tetap tajam dalam waktu dekat, khususnya antara operator nirkabel di India dan perusahaan televisi kabel di Korea Selatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006