Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaporkan, realisasi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-Juli 2023 mencapai 6,3 juta kunjungan atau telah melewati target batas bawah (TBB) kunjungan yang ditetapkan, yakni sebesar 6 juta kunjungan sepanjang 2023.

“Dan kita sudah melewati batas bawah mencapai 6,3 juta kunjungan (periode Januari-Juli 2023),” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Kemenparekraf Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Nia, kunjungan wisman Januari-Juli 2023 meningkat sebesar 196 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. Sementara pada Januari-Juli 2022 wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 2,12 juta kunjungan, serta total 5,88 juta kunjungan wisman sepanjang 2022.

Nia juga meyakini dengan realisasi capaian wisman yang berkunjung ke Indonesia dua bulan terakhir yakni pada Agustus dan September yang berada di atas 1 juta orang, maka tercatat sebanyak 8,3 juta wisman terpantau mengunjungi Indonesia.

Baca juga: Pemprov Bali sebut wisatawan India penting untuk gerakkan pariwisata

Ia juga meyakini, capaian ini dapat melampaui target batas atas (TBA) kunjungan wisman 2023 dipatok sebesar 8,5 juta kunjungan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Agustini Rahayu juga menuturkan, hingga kini kunjungan wisman ke Indonesia masih didominasi negara tetangga.

“Top 5 pasar di bulan Juli yakni Malaysia, Australia, Singapura, Tiongkok, Timor Leste,” ujarnya.

Data BPS mencatat kunjungan wisman asal Malaysia pada Januari-Juli 2023 mencapai 1.033.662 kunjungan, Australia sebesar 779.475 kunjungan, disusul Singapura sebesar 777.863 kunjungan, Tiongkok sebesar 382.581 kunjungan serta Timor Leste sebesar 420.240 kunjungan.

Ayu menambahkan, kunjungan lima negara tersebut ke Indonesia mencerminkan kedekatan jarak menjadi salah satu alasan wisman tersebut berwisata ke Indonesia.

“Jadi memang alasan negara-negara top 5 ini, kelihatan yang dari dekat dulu, jadi kecenderungan itu berwisata dengan jarak dekat,” paparnya.

Ke depan, untuk menggenjot capaian kunjungan wisman, Kemenparekraf tetap menyuguhkan publikasi atau promosi destinasi wisata melalui berbagai kanal serta aktivasi yang berujung pada penjualan serta mendorong adanya perhelatan (event) internasional.

Baca juga: Kegiatan internasional mampu pulihkan kunjungan wisman ke Kepri

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023