Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pers, M Agung Dharmajaya optimistis kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang nantinya akan dipilih dalam Kongres XXV PWI dapat terus mampu menjaga kompetensinya.

"Dengan jumlah wartawan yang semakin banyak, tentunya harus punya kompetensi," ujar M Agung Dharmajaya dihubungi Antara di Jakarta Senin.

Ia mengingatkan terdapat beberapa tantangan bagi insan pers ke depan, salah satunya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Menurutnya, teknologi AI belum bisa menggantikan cara kerja jurnalistik. Etika jurnalistik dalam pemberitaan tak dapat digantikan oleh AI.

"Dengan adanya AI, orang rasanya menjadi dipermudah, tetapi kerja jurnalistik belum tergantikan. Kita ingatkan AI itu hanya tool, tetap harus memegang teguh kode etik jurnalistik sehingga menghasilkan karya yang tidak hanya benar, tapi juga baik," tuturnya.


Baca juga: PWI: Teknologi AI harus jadi perhatian pemerintah

Dalam Kongres XXV PWI yang diselenggarakan mulai Selasa hingga Rabu (27/9) di Bandung, Jawa Barat, akan dirumuskan penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di dalam organisasi.

Selain itu, Kongres tersebut juga akan memilih ketua umum, dewan penasehat, dewan kehormatan, dan pengurus terpilih yang hingga kini sudah ada beberapa nama calon yang mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum PWI Pusat.

"Selamat kepada PWI yang melaksanakan kongres. Sebagai organisasi besar profesi wartawan diharapkan kongres berjalan baik dan sukses menghasilkan pemimpin atau ketua organisasi yang tentunya bisa membawa PWI ke depan semakin jauh lebih baik," demikian M Agung Dharmajaya.


Baca juga: Presiden Jokowi sebut kritik media energi tambahan bagi pemerintah

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023